HALAL INTERNATIONAL LIFESTYLE

Australia Buka Pintu bagi Pengolah Makanan Halal, Tawarkan Gaji $2.300 per Bulan

TOKYO, bisniswisata.co.id: Australia membuka pintunya bagi pekerja terampil di industri pengolahan daging, khususnya yang menargetkan pengolah makanan halal, sebagai bagian dari upaya strategis untuk memenuhi permintaan global akan produk bersertifikat halal.

Dilansir dari halaltimes.com, inisiatif ini, yang didukung oleh nota kesepahaman antara Vietnam dan Australia, menyediakan jalur bagi pekerja Vietnam untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang baik sambil mematuhi hukum syariat Islam.

Permintaan global yang meningkat untuk produk halal

Pasar halal global, yang bernilai lebih dari $2 triliun per tahun, mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan perkiraan 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia, permintaan akan produk makanan bersertifikat halal melonjak.

Daging halal merupakan bagian penting dari pasar ini, didorong oleh hukum Islam yang ketat dan meningkatnya kesadaran akan standar halal di kalangan non-Muslim.

Negara-negara seperti Australia, yang dikenal dengan standar tinggi dalam pengolahan daging, berupaya untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan merekrut pengolah makanan halal yang berkualifikasi untuk melayani pasar yang sedang berkembang ini.

Industri pengolahan daging Australia terkenal dengan jaminan kualitas dan kepatuhannya terhadap protokol keamanan pangan internasional.

Dengan mengintegrasikan praktik halal, Australia mendiversifikasi ekspornya dan memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di pasar halal global.

Pusat Tenaga Kerja Luar Negeri Vietnam, di bawah Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial, baru-baru ini mengumumkan perekrutan untuk posisi di bidang pemotongan dan pengolahan daging di Australia.

Tahap awal mencari 30 pekerja untuk kontrak empat tahun. Peran-peran ini meliputi:

*Penyembelihan Halal (15 posisi): Khusus untuk pekerja Muslim yang akan menerima pelatihan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi halal.
*Pengolahan Daging Umum (15 posisi): Terbuka untuk semua kandidat yang berkualifikasi.

Prakarsa ini menggarisbawahi komitmen Australia untuk mengintegrasikan praktik halal ke dalam sektor pertaniannya sekaligus menyediakan peluang kerja yang kompetitif bagi pekerja internasional.

Kemitraan dengan Vietnam merupakan langkah strategis untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja sekaligus memenuhi permintaan yang terus meningkat akan produk bersertifikat halal di pasar domestik dan ekspor.

Mengapa Memilih Karier di Bidang Pengolahan Makanan Halal?

Bekerja sebagai pengolah makanan halal di Australia tidak hanya menawarkan keuntungan finansial tetapi juga kesempatan untuk berkontribusi pada industri yang signifikan secara global.

Permintaan akan produk bersertifikat halal memastikan stabilitas pekerjaan dan pertumbuhan karier. Selain itu, pekerja memperoleh pengalaman internasional, yang dapat menjadi aset berharga untuk usaha di masa depan.

Industri halal juga menekankan praktik etika, menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang menghargai standar tinggi dalam produksi makanan.

Bagi pekerja Muslim, ini adalah kesempatan untuk menegakkan dan mempromosikan prinsip-prinsip agama mereka sambil mencari nafkah.

Istilah “Halal” menandakan bahwa produk mematuhi hukumIslam. Untuk produk daging, ini melibatkan praktik penyembelihan tertentu, termasuk:

*Menggunakan alat tajam untuk meminimalkan penderitaan hewan.

*Membaca doa selama penyembelihan.

*Memastikan makanan hewan bebas dari produk sampingan hewani dan zat terlarang lainnya.

Kepatuhan Australia yang ketat terhadap standar-standar ini menjadikannya pemasok produk halal tepercaya secara global. Sertifikasi halal tidak hanya menguntungkan umat Islam tetapi juga menarik bagi non-Muslim yang mengutamakan praktik produksi makanan yang etis dan manusiawi.

Peluang di Luar Vietnam

Meskipun inisiatif perekrutan ini berfokus pada pekerja Vietnam, industri pengolahan daging Australia memiliki peluang yang lebih luas bagi kandidat yang memenuhi syarat di seluruh dunia.

Negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan, seperti Indonesia, Malaysia, dan Pakistan, juga dapat memperoleh manfaat dari perjanjian serupa.

Industri halal global tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lebih dari 7%, yang menunjukkan prospek karier jangka panjang bagi pengolah makanan halal.

Australia adalah salah satu pengekspor daging terbesar di dunia, dengan produk bersertifikat halal yang merupakan bagian penting dari ekspornya ke Timur Tengah, Asia Tenggara, dan kawasan lainnya.

Reputasi negara tersebut dalam hal keamanan pangan, dikombinasikan dengan komitmennya terhadap sertifikasi halal, telah memberinya keunggulan kompetitif di pasar global.

Pada tahun 2023, ekspor daging Australia ke pasar halal mencapai lebih dari AU$1,5 miliar, yang mencerminkan meningkatnya permintaan akan produknya.

Fasilitas pengolahan daging Australia dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memastikan efisiensi dan kepatuhan terhadap standar halal. Sistem otomatis untuk pemotongan, pengemasan, dan kontrol kualitas mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan produktivitas.

Pekerja di fasilitas ini memperoleh paparan teknologi mutakhir, yang selanjutnya meningkatkan keterampilan dan prospek karier mereka. Selain itu, teknologi memainkan peran penting dalam proses sertifikasi halal.

Blockchain, misalnya, sedang diintegrasikan untuk melacak dan memverifikasi kepatuhan halal dari pertanian hingga ke meja makan. Ini memastikan transparansi dan membangun kepercayaan konsumen terhadap produk halal.

Australia juga berfokus pada praktik berkelanjutan dalam pengolahan daging. Fasilitas halal negara tersebut menerapkan langkah-langkah ramah lingkungan seperti pengurangan limbah, daur ulang air, dan peralatan hemat energi.

Inisiatif ini sejalan dengan tujuan keberlanjutan global dan selanjutnya meningkatkan daya tarik produk halal Australia.

Bagi pekerja dari Vietnam dan negara lain, bergabung dengan industri daging halal Australia lebih dari sekadar peluang kerja. Ini adalah kesempatan untuk mengalami budaya baru, membangun jaringan internasional, dan berkontribusi pada industri global.

Banyak fasilitas halal di Australia menyediakan pelatihan kepekaan budaya untuk memastikan lingkungan kerja yang harmonis bagi tim yang beragam.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)