JAKARTA, bisniswisata.co.id: Gunung Agung kembali erupsiyang terjadi pada Jumat (24/05/2019) tengah malam. Suara gemuruh dibarengi lontaran lava pijar menjadi penanda kuatnya erupsi kali ini. Jangkauan lontaran batu/lava pijar mencapai 2,5 km hingga 3 km ke segala arah. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Sebaran abu vulkanik dan pasir mengarah ke Selatan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memperoleh informasi hujan abu dan pasir terjadi di beberapa tempat. Pertama, laporan BPBD Karangasem menyebut hujan dan pasir turun di 9 desa. Kedua, BPBD Bangli melaporkan hujan abu turun dengan intesitas tebal di 3 kecamatan.
Dengan kondisi itu, status Gunung Agung tetap Siaga (level III). Direkomendasikan masyarakat/pendaki dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari puncak. “Erupsi malam ini bukan yang pertama kali, namun sudah beberapa kali. Tiga erupsi Gunung Agung terakhir tercatat pada 12/5, 18/5 dan 24/5 atau hampir setiap enam hari sekali dengan karakter yang hampir sama,” lontarnya.
Melihat kondisi itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali menyatakan beberapa penerbangan dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, pada Jumat malam dibatalkan. Selain itu, penerbangan menuju bandara tersebut juga dialihkan untuk sementara waktu.
“Kami akan terus men-update kondisi terkini mengenai erupsi Gunung Agung, saat ini memang penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan,” tutur Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, seperti ditulis pada Sabtu (25/5/2019).
Sejauh ini ada 4 penerbangan menuju bandara yang melakukan pembatalan dan 5 keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan sesuai dari keputusan safety assesment airlines bersangkutan. “Kami mengimbau seluruh pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memonitor erupsi Gunung Agung Bali, apabila menggangu keselamatan penerbangan maka bandara dapat di tutup sementara,”.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan saat ini terjadi hujan abu vulkanik ringan. Terdeteksi abu vulkanik awalnya pada ketinggian sekitar 4000-5000m di ruang udara bandara I Gusti ngurah rai dengan intesitas sedang tapi agak tersebar namun saat ini intensitas telah berkurang 500 -1000m. Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal dan petugas ATC melaksanakan pemanduan pesawat secara taktikal menghindarkan pesawat masuk ke area yang terpapar debu vulkanik.
Dihimbau kepada para pengguna jasa angkutan udara agar tidak panik terhadap erupsi Gunung Agung, sebab dalam menanggulangi bencana, abu vulkanik, bandara telah memiliki standar operasional Prosedur (SOP). Selain itu tiap airlines operator juga melaksanakan safety assesment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangannya.
“Penumpang tidak perlu panik, karena kita sudah memiliki SOP dan kontigency plan jika terjadi VA. Sebab pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” terangnya. (NDY)