INTERNATIONAL

Arab Saudi Rencana Bangun Museum Rasulullah di Indonesia

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Dari 25 negara muslim di dunia, Indonesia dipilih pengurus Yayasan Museum Rasulullah Arab Saudi untuk membangun museum Rasulullah. Keberadaan Museum Rasulullah memiliki nilai strategis bahkan penting bagi ummat Islam untuk mengetahui perjalanan Rasulullah maupun berkembangnya Islam di Indonesia. Juga untuk menggaet turis muslim agar datang ke Indonesia.

Keseriusan pembangunan Museum Rasulullah itu, setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kedatangan Pimpinan Yayasan Museum As-salamu Alaika Ayyuha An-Nabiy atau Nabi Muhammad SAW dari Arab Saudi, di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (30/7/2019).

“Pertemuan membahas rencana yayasan museum itu hendak membangun Museum Rasulullah SAW di Indonesia. Ini langkah bagus dan Indonesia dipercaya untuk museum itu. Pemerintah pun menyambut baik pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia,” papar Wapres JK kepada wartawan usai pertemuan dengan pengurus Yayasan Museum.

Menurutnya, Museum Rasulullah penting bagi ummat Islam untuk mengetahui perjalanan Rasulullah maupun berkembangnya Islam di Indonesia.
Museum Rasulullah yang akan dibangun di Indonesia juga akan menyertakan sejarah Islam di Indonesia. “Kita masukkan perjalanan Islam Indonesia, jadi ada nasionalnya, juga ada perjalanan Rasulullah,” ujar JK.

JK belum dapat memastikan lokasi museum tersebut. Saat ini Pemerintah tengah menyiapkan lahan tempat museum Rasulullah tersebut akan berdiri. “Kita akan menyiapkan juga lahan supaya juga menjadi bagian daripada dakwah. Sementara ini kita lagi cari lahan yang cocok,” kata JK didampingi Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin.

“Ada 25 negara menawarkan diri untuk membangun museum Rasulullah. Museum yang diberi nama Assalamu Alaika Ya Rasulullah akan menjadi museum modern dan terlengkap dengan sistem digital atau alat peraga yang canggih,” papar Syafruddin juga Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Biroksasi.

Dilanjutkan, semua koleksi penting berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW dapat dilihat dalam museum. Dengan demikian umat manusia secara umum dan Islam khususnya akan mendapat informasi tentang Nabi Muhammad dan Islam yang penuh cinta kasih. “Pesan-pesan dari museum ini penting diketahui generasi saat ini dan akan datang sehingga gambaran jejak tentang islam tidak terputus,” jelasnya.

Indonesia, lanjut dia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sangat berkepentingan dan relevan untuk menjadi salah satu negara yang ikut mengembangkan museum ini. Sebab museum itu dapat jadi forum pembelajaran tentang Islam sekaligus objek wisata religius. “Keputusan pembangunan museum diserahkan kepada Ketua Umum DMI M. Jusuf Kalla, yang juga sebagai orang tua kami,” tambahnya.

Menurutnya pembangunan museum ini sedang dalam persiapan dan direncanakan dibangun pada tahun ini. Lokasi kemungkinan besar di Jakarta, dan kalau sudah berjalan dengan baik dan sukses lokasi kedua akan dibangun di Jabar.

“Museum ini sendiri direncanakan memiliki luas luas paling sedikit itu 6.000 meter dan paling besar 12.000 meter persegi. Karena kami enggak bisa melewati yang ada di Saudi Arabia, karena paling besar yang dibangun di Saudi Arabia itu 12.000 meter,” ujarnya. Selain di Madinah, Museum Rasulullah juga ada di Turki. (END)

Endy Poerwanto