MANADO, bisniswisata.co.id: Strategi Manado Sulawesi Utara (Sulut) membidik wisatawan asing boleh diacungi jempol. Kini mengincar wisatawan Korea Selatan yang tengah berwisata di Davao Filiphina. Strateginya dengan membuka penerbanga langsung dari Manado menuju Davao Filiphina, yang menurut rencana penerbangan perdana dilakukan 27 September 2019.
“Dibukanya penerbangan dari Manado ke Davao memang untuk membidik turis Korea Selatan juga negara lain yang melancong di Davao agar bisa mampir ke Manado dengan menikmati wisata alam, bahari, budaya dan kuliner yang ada di Sulut,” lontar Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang, Senin (26/8/2019),
Rencananya ada dua kali (penerbangan) reguler dalam seminggu, setiap Senin dan Jumat. Sampai di Davao, pesawat itu langsung balik lagi ke Manado membawa penumpang dari Filipina. Rute ini direncanakan akan diisi maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat jenis ATR 72 berkapasitas 78 penumpang.
Dilanjutkan, biaya tiket pergi-pulang untuk penumpang dari Filipina sekitar 150 dollar AS atau Rp 2,1 juta. Dengan biaya relatif murah, jenis layanan yang diberikan setara dengan penerbangan berbiaya rendah.
Rencana penerbangan ini, kata Daniel, telah disetujui Kementerian Perhubungan dan diteruskan ke pemerintah Filipina. Pihaknya tinggal menunggu pernyataan kesiapan dari otoritas di Davao. “Membidik turis Korea ini demi mencapai kedatangan 150.000 wisatawan mancanegara pada 2019,” lontarnya.
Sementara General Manager PT Garuda Indonesia di Manado, Mac Fee Kindangen, belum dapat memaparkan detail penerbangan Manado-Davao. Sebab, kantor pusat Garuda Indonesia di Jakarta belum mengambil keputusan.
Frekuensi penerbangan dalam seminggu pun belum disepakati. “Kami merencanakan penerbangan dua kali seminggu, tapi pusat maunya satu kali seminggu. Jadi kami belum bisa memastikan,” kata Mac Fee.
Pada 2018, sebanyak 124.830 wisman masuk ke Sulut via Bandara Sam Ratulangi Manado. Turis China mendominasi dengan jumlah 107.075 orang. Tahun 2019, Sulut membidik kedatangan 150.000 wisman dengan memperbanyak penerbangan internasional langsung .
Walakin, konektivitas dengan Filipina tak berarti pemerintah Sulut ingin menjaring turis dari Filipina, melainkan dari Korea Selatan. Pulau Mindanao dan Sulut memiliki potensi alam yang sama, seperti pantai dan gunung , sehingga tak menarik untuk warga Davao. Di saat yang sama, setiap tahun diperkirakan 1 juta wisatawan Korea Selatan mengunjungi Davao melalui penerbangan langsung.
“Jadi, turis Korea Selatan yang kita target. Memang kita tidak secara langsung membidik mereka, tetapi setidaknya kita bisa menjaring potensi itu. Kekayaan budaya di Sulut jadi keunikan yang bisa menarik turis Korea Selatan,” kata Daniel.
Peluang ini terbuka karena belum ada penerbangan langsung dari Korea Selatan ke Manado. Perjalanan dari Seoul ke Manado memakan waktu 8 jam karena harus transit di Jakarta. Jika transit di Davao, hanya butuh 6 jam dengan biaya lebih murah. (NDY)