Bandara Antarbenua George Bush di Houston, Texas. (Foto:arinahabich/iStock Editorial/Getty Images Plus)
NEW JERSEY, bisniswisata.co.id: Tanpa akhir yang jelas dari lonjakan varian Delta, hampir 65 persen frequent flyer melaporkan bahwa paspor vaksin akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam perjalanan udara.
Hal ini terungkap menurut survei yang dilakukan oleh Xenophon Analytics menggunakan database frequent flyer perusahaan seperti dilansir dari travelpulse.com.
Tujuh puluh persen responden mengatakan mereka berharap untuk melakukan perjalanan dalam enam bulan ke depan, survei menemukan, dengan 72 persen dari kelompok itu merencanakan perjalanan pribadi.
Sebaliknya, survei frequent flyer Xenophon Analytics 2020 menemukan bahwa 60 persen peserta mengatakan mereka memiliki rencana untuk bepergian dalam enam bulan mendatang.
Sedangkan survei 2021 mengungkapkan bahwa 36 persen responden mengatakan mereka belum bepergian sejak Januari 2020.
Meskipun 90 persen responden mengatakan mereka telah divaksinasi sebagian atau seluruhnya, hampir 10 persen menolak untuk menerima vaksinasi, menurut survei tersebut.
“Angka-angka ini menggembirakan karena frequent flyer memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi,” kata Presiden Xenophon Analytics David Fuscus.
“Namun, jika FAA memutuskan untuk menerapkan program paspor vaksin, hampir satu dari 10 pelancong akan dilarang naik ke pesawat.”
Di bidang politik, 98 persen suara partsi Demokrat mengatakan mereka akan mendukung paspor vaksin sementara 48 persen dari Partai Republik mengatakan mereka akan mendukung mandat semacam itu.
“Kesenjangan partisan ini adalah masalah karena mempolitisasi krisis kesehatan masyarakat yang harus kita semua bekerja sama untuk mengakhirinya,” kata Fuscus.
“Tapi angka keseluruhannya menggembirakan. Dengan 90 persen penumpang setia yang divaksinasi sebagian atau seluruhnya dan hampir dua pertiganya mendukung paspor vaksin.
Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat penerbangan lebih aman, tambahnya.
Hampir 65 persen peserta berusia lebih dari 60 tahun, menempatkan mereka dalam kategori berisiko untuk penyakit parah akibat COVID-19, catat Xenophon Analytics.
Survei tahun 2021 mencakup 2.000 responden yang merupakan anggota program loyalitas maskapai penerbangan, termasuk Delta, United, Southwest, American, JetBlue, Alaska, dan lainnya. Survei dilakukan mulai 26 Juli hingga 12 Agustus 2021.
.