EVENT NEWS

FORTAIS Bantul Selenggarakan Nikah Pertama di Dunia di Atas Crane PJU

JOGJAKARTA, bisniswisata.co.id: Forum Ta’aruf Indonesia (FORTAIS) Sewon Bantul, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Paguyuban Rias Kinasih Jogja menyelenggarakan acara nikah atau ijab qabul di atas crane, kata Ryan Budi Nuryanto, Ketua penyelenggara, hari ini.

“ Ini menjadi acara pertama yang ada di Indonesia bahkan di dunia karena berlangsung pernikahan (ijab qobul) yang dilakukan diatas crane penerangan jalan umum (PJU) dan 3 pasang pengantin diangkat setinggi kurang lebih 20 meter “ ujar Ryan sebagai Ketua Golek Garwo dan Nikah Bareng Nasional ini.

Sebanyak 26 pasangan mengikuti acara Pre-Post Wedding dan Nikah Bareng Jogja Istimewa bertema Mahadaya Cinta Untuk Indonesia. Acara ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-262 Kota Yogyakarta dan Pesta Demokrasi Pemilu 2019.

    Sedikitnya 23 pasangan pengantin lainnya mengikuti sesi foto pre-wedding dan post-wedding di Taman Pintar, Jogja. ( foto : Anton Bayu Samudra)

“Ada tiga acara yaitu pre- wedding, post- wedding, dan utamanya nikah atau ijab qabul di atas crane”, jelasnya.

Tiga pasangan bergantian menaiki crane dan mengikat janji setia mereka diatas kerumunan warga yang hadir menyaksikan setinggi kurang lebih 20 meter. Penggunaan crane ini menyimbolkan bahwa pengantin-pengantin ini dikirim ke marwah paling tinggi agar mendapatkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah.

Mereka bergantian mengucapkan janji suci setia mereka di depan penghulu yang  dipimpin oleh kepala KUA Gondomanan, Setyo Purwadi, dengan saksi nikah adalah orang-orang yang menghadiri acara tersebut.

Sigit Raharjo dan pasangan yang mendapatkan giliran pertama melaksanakan ijab qabul diatas crane mengatakan bahwa dia tidak takut dan tenang. Tapi saat diatas Sigit meneteskan air mata dan sedikit gerogi saat mengucapkan ijab, “iya tadi nangis terharu, agak grogi dikit tapi alhamdulillah lancar” jelasnya.

Sedangkan Chairul Sukito yang mendapatkan giliran kedua sebelum menaiki crane sempat mengatakan saat awal ijab mulai berdebar kencang jantungnya dan gemetar ketika diatas.

“Deg-degkan saya, takut, bukan karena tingginya, tapi grogi deg-degkan kalau salah ngucap atau gagal ijabnya,” kata  Chairul.

Terakhir adalah giliran pasangan Sugito dengan Feri Sulasmiyati. Meskipun mengulang kata-kata ijabnya hingga 2 kali, namun akhirnya Sugito berhasil dan turun dari crane dengan wajah yang sumringah dan bahagia.

Kemudian selain tiga peserta nikah bareng dan ijab qabul diatas crane, 23 peserta lainnya mengikuti acara Pre-Post Wedding. 19 Peserta melakukan Pre Wedding dengan berfoto-foto di halaman taman pintar hingga titik nol KM, sama juga halnya dengan 4 peserta yang melakukan Post Wedding, mereka juga berfoto disana.

Acara yang berlangsung di area Taman Pintar Yogyakarta ini didukung pula oleh Taman Pintar Yogyakarta dan didukung oleh beberapa mahasiswa Program Studi S1 FSMR ISI Yogyakarta, kata Ryan Budi Nuryanto.


Anton Bayu Samudra

Fotografer Senior, Advokat PERADI. Terlibat aktif dalam beberapa organisasi sosial dan budaya serta pendampingan masyarakat di beberapa daerah, seperti Asmat Fotografi, Journalist Divers Indonesia, tim redaksi Majalah MATA, dan Komunitas Indonesia Sosial Dokumenter (ISDC).