DESTINASI INTERNATIONAL NEWS

Dubai dan Indonesia akan Tingkatkan Perjanjian Kemitraan Komprehensif dengan prosedur Bea Cukai yang Canggih

SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Dubai dan Indonesia akan meningkatkan Perjanjian Kemitraan Komprehensif (CEPA) dengan memanfaatkan prosedur bea cukai yang canggih dan sistem AI di Jebel Ali dan Bandara Internasional Dubai. 

Perkembangan ini ditegaskan dalam kunjungan delegasi tingkat tinggi Indonesia yang dipimpin oleh H.E. Hussein Bajis, Duta Besar Republik Indonesia untuk UEA. 

Kunjungan tersebut menekankan penguatan perdagangan bilateral dan peningkatan kerja sama antara kedua negara.

Dilansir dari traveldailynews.asia, delegasi tersebut, yang terdiri dari pejabat Bea Cukai Indonesia dan perwakilan dari Dubai Council for Border Crossing Points Security, menjajaki operasi bea cukai yang inovatif di Pusat Inspeksi Bea Cukai Jebel Ali & Tecom dan Bandara Internasional Dubai.

Mereka diperkenalkan dengan perangkat inspeksi canggih dan teknologi berbasis AI yang menyederhanakan operasi perdagangan dan memfasilitasi pergerakan penumpang, memastikan proses yang lancar dan efisien.

DIA. Abdullah Busenad, Direktur Jenderal Bea Cukai Dubai, menyoroti pentingnya hubungan UEA-Indonesia dalam memperluas cakrawala perdagangan dan investasi. Hubungan ini didorong oleh prinsip-prinsip CEPA, yang mulai berlaku pada September 2023.

 “Bea Cukai Dubai berupaya menerapkan praktik terbaik global untuk mendukung perdagangan yang sah dan perlindungan perbatasan, meningkatkan fasilitasi perdagangan, serta mendukung pariwisata dan perjalanan,” kata Busenad. 

Komitmen ini sejalan dengan Agenda Ekonomi Dubai D33, yang diarahkan oleh Yang Mulia Syeikh Muhammad bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA dan Penguasa Dubai.

“Bea Cukai Dubai sangat ingin berbagi pengalaman kepabeanannya dengan otoritas terkait di negara-negara sahabat, dengan memanfaatkan akumulasi keahlian dalam menyederhanakan prosedur dan meningkatkan nilai perdagangan,” 

Dengan mengadopsi program digital terkini, memungkinkan pelanggan menyelesaikan transaksinya kapan saja dan di mana saja, tambah Busenad.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi diterima oleh Juma Al Ghaith, Chief Executive of Artificial Intelligence di Bea Cukai Dubai, beserta beberapa Direktur Eksekutif dan Manajer Departemen Bea Cukai. 

Mereka sangat terkesan dengan teknologi mutakhir di Jebel Ali, seperti Pemindai X-Ray canggih pertama di dunia untuk memeriksa kendaraan berat dan ringan serta peralatan besar. 

Pemindai ini telah mengurangi waktu pemeriksaan secara signifikan dari sekitar 6 jam secara manual menjadi hanya 5 menit, sehingga meningkatkan efisiensi aliran peti kemas dan memperkuat status Pelabuhan Jebel Ali sebagai pelabuhan terbesar di Timur Tengah dan salah satu pelabuhan terpenting secara global.

Di Bandara Internasional Dubai, delegasi memuji upaya Bea Cukai Dubai dalam menyederhanakan prosedur penumpang dan layanan digital yang diberikan, termasuk Aplikasi “Smart I-Declare”. 

Aplikasi ini memungkinkan pelanggan dan penumpang untuk melaporkan barang dan arus kas dari negara asalnya sebelum mencapai titik pemeriksaan di negara tujuan, sehingga semakin menyederhanakan dan mempercepat prosesnya.

Delegasi Indonesia menyampaikan terima kasih kepada Bea Cukai Dubai atas upayanya memfasilitasi perdagangan dan minat mereka dalam meningkatkan kerja sama antara UEA dan Indonesia. 

Mereka menekankan keinginan mereka untuk mengambil manfaat dari pengalaman Bea Cukai Dubai dalam mengembangkan layanan kepabeanan mereka, berkontribusi terhadap pengembangan global operasi kepabeanan dan mendorong pertukaran pengetahuan dan informasi.

Sebagai kesimpulan, Dubai dan Indonesia akan meningkatkan perjanjian Kemitraan Komprehensif melalui prosedur bea cukai yang canggih dan sistem AI di Jebel Ali dan Bandara Internasional Dubai. 

Kolaborasi ini tidak hanya menyederhanakan proses perdagangan dan penumpang tetapi juga memperkuat hubungan dan kerja sama internasional, menyoroti komitmen bersama UEA dan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan efisiensi perdagangan global.

 

Evan Maulana