MANADO, bisniswisata.co.id: Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulawesi Utara (Sulut) membentuk Komite China ASITA Sulut. Pembentukan komite ini untuk mendongkrak sekaligus mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan Tiongkok yang berwisata di Kota Tinutuan, sebutan bagi kota Manado.
“Selain itu, pembentukan Komite China di organisasi ASITA sudah dilakukan di DPP pusat dalam menunjang target Kementerian Pariwisata dalam mendatangkan turis asing khususnya dari China, yang sangat potensial,” kata Ketua ASITA Sulut, Merry Karouwan.
Menurut Merry, seperti dilansir Sindonews.com, Sabtu (15/12/2018), pihaknya melakukan hal yang sama karena Sulut sejak tahun 2016 menjadi destinasi wisman asal Negeri Panda. Apalagi gebrakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Steven Kandouw juga antusias membuka konektivitas ke China dan berbagai negara lainnya.
“Ini momentum emas kepariwisataan yang ASITA Sulut akan manfaatkan,” tegas Karouwan yang dikenal sebagai pengusaha yang peduli pada pengembangan pariwisata dan kegiatan sosial di Sulawesi Utara.
Dilanjutkan, menghadapi kemajuan turis China yang potensial, ASITA Sulut pada tahun 2019 lebih fokus menggarap pasar China melalui komite ini. Namun demikian untuk pasar lainnya juga tetap digarap sehingga kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulut diharapkan tetap meningkat.
Dalam kepengurusan Komite China, dipimpin Silvana Salim dari Limbers sebagai Ketua Komite. Kepengurusan juga diback up penanggung jawab Merry Karouwan pemilik Excelsior Travel dan Ketua ASITA serta Tim Penasihat Kadis Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang dan Dino Gobel selaku Staf Khusus Gubernur Sulut bidang pariwisata juga Liason wilayah Indonesia Timur Keasistenan Deputi Great China Kementerian Pariwisata. “Melalui komite ini kami siap mendukung penuh program pariwisata Sulut bersinerji bersama kabupaten kota,”.
Susunan Pengurus ASITA Sulawesi Utara Komite China: Tim Penasihat: Kadis Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Dino Gobel (Staf Khusus Gubernur), Penanggung Jawab: Merry Karouwan (Excelsior Travel, Ketua ASITA), Ketua: Silvana Salim (Limbers). Anggota: Stanley Ngantung (Nyiur), Steven Limonge (Star Express), Ricky Bong (MM Travel) dan Lentono (Pesona Cocos Tour)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut menyebutkan Turis asing asal Tiongkok masih mendominasi kunjungan wisman ke Sulut pada Oktober 2018 mencatat rekor fantastis sebanyak 100 ribu wisman dan 2.6 juta wisatawan nusantara.
Terciptanya rekor kunjungan wisman ke provinsi dengan sebutan Bumi Nyiur Melambai ini, meski terjadi gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah membuktikan tangguhnya sektor pariwisata Sulut. Begitu pula erupsi Gunung Soputan yang sempat terjadi belum lama ini, tidak mempengaruhi sektor pariwisata Sulut. Bahkan Bandara Sam Ratulangi Manado tetap membuka pelayanan seperti biasanya.
Pencapaian ini pun dinilai luar biasa karena rata-rata kunjungan wisman ke Sulut selama 10 tahun terakhir hanya berkisar di angka 10 ribu sampai 15 ribu orang per tahun. Keadaan ini mulai membaik sejak Juli sampai Desember 2016, jumlah wisman yang mengunjungi Sulut mencapai 46 ribu orang. Tahun 2017 kembali meningkat hingga mencapai 86 ribu orang yang didominasi turis asal China.
Kedatangan wisatawan asing juga menguntungkan perekonomian Sulut. Pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai 6,23 persen atau di atas rata-rata nasional itu juga didukung sektor pariwisata. Pesatnya pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung besarnya spending money wisman di Sulut yang bisa mencapai rata-rata Rp 15 juta per wisman, dan Rp 5 juta juta per wisatawan nusantara. (EP)