Disayangkan, Milenial Malu Sebut Kuliner Jajanan Pasar

BEKASI, bisniswisata.co.id: Jajanan pasar, kuliner tradisional Indonesia yang diperjualbelikan di pasar dengan berbagai macam kue unik dan menarik. Meski banyak beredar makanan instan, modern bahkan impor dari luar negeri, jajanan pasar masih tetap digemari karena beberapa alasan, antara lain harganya relatif terjangkau dengan rasa enak, juga banyak pilihan beragam yang disajikan.

Sayangnya, banyak generasi milenial enggan bahkan malu menyebut kesukaan mereka terhadap jajanan pasar. Terutama di media sosial mereka. Alhasil, jajanan pasar kerap dianggap bukan makanan yang dicintai oleh para milenial, lontar pakar kuliner, Sisca Soewitomo pada Lomba menghias jajanan pasar pembuka rangkaian acara Gempita Nusantara di Bekasi, 4-18 Agustus 2019 di Bekasi, Senin (5/08/2019).

Diakui, jajanan pasar memang secara verbal maupun di media sosial tidak diucapkan oleh milenial sebagai makanan yang lezat dan mereka sukai. Padahal, sejak kecil mereka sudah mengenal baik jajanan pasar tersebut, bahkan mereka pun sangat menyukai manan tersebut.
Misalnya saja kue lupis dan klepon yang memang setiap hari mereka konsumsi. “Mereka paham betul dengan jajanan pasar, sayangnya mereka jarang mengungkapkan atau menyebutkannya ke banyak orang maupun di media sosial,” ungkapnya.

Namun, lanjut Sisca, seiring dengan perkembangan jaman dan menyesuaikan dengan milenial jajanan pasar pun mulai mengikuti keinginan mereka. Dengan mulai banyaknya jajanan pasar dengan penampilan yang cantik namun dengan tetap rasa orisinal.

Hal itu mengingat milenial saat ini sangat menyukai makanan yang memang bisa di foto dan menarik untuk mereka pamerkan. “Bahkan sekarang kalau kita lihat, kue kelepon dengan taburan kelapa yang indah saja sudah sangat menarik,” jelasnya.

Di kalangan perhotelan di tanah air, untuk meningkatkan daya tarik bagi para tamu bahkan banyak menyediakan jajanan pasar pada saat sarapan pagi. Dan beberapa kota/kabupaten di Indonesia, tak jarang menyelenggarakan festival jajanan pasar dalam rangka memperkenalkan potensi daerah berupa makanan tradisional yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

Jajanan pasar yang paling populer dan kerap akrab di telinga masyarakat Indonesia antara lain Onde-onde, Apem, Lemper, Kue lapis, Jenang, Klepon, Ketan, Wajik, Jadah, Getuk, Kue putu, Serabi, Pisang goreng, dadar gulung, nagasari, kue cucur, cenil, kue talam, bikang, bugis ketan, mendut, kue Ku, kue putri neong.

General Manager Grand Metropolitan, Augusman Turnip mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan adu bakat menghias jajanan pasar. Lomba menghias jajanan pasar merupakan pembuka rangkaian acara Gempita Nusantara yang dihelat pada 4-18 Agustus 2019. “Kegiatan ini sekaligus mengapresiasi cita rasa unik jajanan pasar serta menjadi wadah kreativitas bagi industri jasa boga,” paparnya.

Gempita Nusantara juga menggelar lomba menari kreasi daerah didukung Belantara Budaya Indonesia (BBI), yayasan melestarikan tari tradisional dengan membangun sekolah tari tradisional gratis yang bertempat di berbagai lokasi, khususnya di museum-museum bersejarah di Indonesia dan dinilai oleh juri-juri yang kompeten di dunia tari seperti Karina Syahna, Puteri Indonesia Kalimantan Barat 2019 yang aktif menjadi pelatih tari anak berkebutuhan khusus.

“Momentum kemerdekaan merupakan hal bersejarah yang selalu dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Tentunya semangat kemerdekaan ini tidak luput dari perhatian kami. Menghadirkan ragam pentas budaya sebagai entitas kesatuan bangsa, kami berharap bahwa semangat nasionalisme dapat dirasakan oleh para pengunjung,” tutupnya. (redaksi@bisniswisata.co.id)

Endy Poerwanto