MAGELANG, bisniswisata.co.id: Rendahnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi peninggalan sejarah Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah, salah satu faktor karena adanya keluhan pelancong asing saat masuk menuju candi Buddha terbesar di Indonesia. Tak ingin ditinggalkan turis asing, pengelola Taman Wisata Candi Borobudur tengah mempersiapkan jalur khusus bagi wisman.
“Wisman tidak mau ada hambatan yang mengganggu pada saat masuk ke candi. Mereka ingin dengan aman dan nyaman sampai ke candi warisan budaya dunia, begitu juga waktu turun,” kata General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana di Magelang, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara, Senin (22/04/2019).
Jalur khusus wisman ini, sambung dia, untuk memberikan pelayanan terbaik dan kenyamanan kepada turis asing. Saat ini, jalur wisman mulai dikerjakan sedikit demi sedikit dengan harapan nantinya dalam waktu dekat bisa dicoba. “Dari maingate langsung menuju ke candi dan bisa menikmati candi dan keluarnya dijemput dengan mobil listrik dan kembali ke parkir,” katanya.
Ia menuturkan dengan layanan jalur khusus tersebut, diharapankan para wisman ketika kembali ke negaranya bisa menceritakan bahwa saat mengunjungi Borobudur merasa aman, nyaman dan bisa menikmati keindahan Candi Borobudur tanpa hambatan. Jika itu terjadi, diharapkan pula berdampak positif pada makin meningkatnya kunjungan wisman ke Borobudur.
Borobudur sendiri terbiasa ramai oleh kunjungan wisatawan asing setiap bulan Juli, Agustus, September, dan Oktober. “Dan jalur khusus itu sudah bisa dimanfaatkan wisatawan asing,” sambungnya.
Disinggung jalur khusus ini, terkait dengan banyaknya pedagang asongan yang manawarkan dagangannya, juga pengemis yang makin marak di pintu masuk candi sehingga mengganggu kenyamanan wisatawan mancanegara maupun nusantara, I Gusti Putu Ngurah Sedana enggan memberikan tanggapan. (NDY)