JAKARTA, bisniswisata.co.id: Jangan lagi lama-lama menutup perbatasan karena kalau tidak ada aksesibilitas maka tidak ada perekonomian dengan terhentinya perjalanan. Tidak ada pariwisata maka tidak ada perekonomian, begitu kesimpulan yang diungkapkan Bulut Bagci, Presiden World Tourism Forum Institute ( WTFI) hari ini.
Berbicara dalam dialog Indonesia Tourism Forum ( ITF) bersama ketuanya, Sapta Nirwandar di Dummit Leaders Global Tourism Forum hari ke dua, Bulut mengatakan bahwa membuka kembali perbatasan dan bisnis pariwisata adalah langkah yang paling tepat saat ini setelah 18 bulan pandemi global berjalan.
Untuk pembukaan kembali pariwisata memang yang penting adalah kesehatan masyarakat yang utama. Oleh karena itu mengikuti prosedur standar kesehatan yang berlaku di seluruh dunia adalah keharusan, tegasnya.
“Kalau masih menunda-nunda pembukaan perbatasan pertanyaannya bagaimana pemerintah bisa survive tanpa pemasukan devisa pariwisata yang masuk ?, masyarakat sudah sangat menderita karena kondisi ini,” kata Bulut Bagci.
Itu sebabnya organisasi yang dipimpinnya menempatkan pariwisata dalam agenda para pemimpin dunia dan memastikan investasi asing langsung di negara-negara dimana GTF berlangsung.
Semua negara di dunia juga terkena imbas dari dampak COVID -19. Untuk membalikkan situasi ini, WTFI dengan acara Global Tourism Forum di Jakarta ini telah membuat tema sebagai “pemulihan & melampaui” sejak awal.
Tahun lalu WTFI fokus ke Afrika, terutama Angola dengan membuat event GTF di sana. Pihaknya mengikuti semua prosedurnya dan melakukan perjalanan ke berbagai negara di benua itu untuk meyakinkan bagwa pariwisata terap menjadi penggersk ekonomi.
“Meski ada pandemi masih banyak orang yang mau investasi bahkan secara tunai dan di Afrika kami melakukan banyak edukasi agar investor tidak gagal dan kecewa sehingga kita mendorong pemerintah maupun di sisi swasta bagaimana bernegoisasibtang tepat,”
WTFI di Maret 2020 sudah membuat prediksi bahwa sektor pariwisata dunia akan kehilangan US$ 3 triliun dan prediksi yang dibuat sangat penting apalagi faktanya prediksi kerugiannya jauh lebih besar lagi, kata Bulut Bagci.
Menurut dia pariwisata adalah penyelamat bagi jutaan orang sehingga memajukan vaksinasi untuk melindungi masyarakat dan mendukung dimulainya kembali pariwisata dengan aman sangat penting untuk pemulihan pekerjaan dan menghasilkan sumber daya yang sangat dibutuhkan.
Sapta Nirwandar juga meminta Bulut menceritakan bagaimana kebijakan Turki dalam membuka kembali pariwisatanya karena negara asal dari Presdir WTFI ini menjadi destinasi wisata turis Indonesia pula.
“Masuk ke Turki tidak ada karantina lagi cukup PCR. Mrnteri pariwisata kami juga sukses membuat kebijakan sertifikasi bagi industri wisata dan pandemi membuat kita banyak belajar bahwa kebersihan adalah hal yang penting,” kata Bulut.
Keterangan lebih lanjut hubungi:
Bobby: HP 085659219219
Indonesia Tourism Forum
Indonesia Halal Lifestyle Center