Pantai di Eropa siap menerima pengunjung dengan penerapan social distancing yang ketat (foto : the atlantic)
SPANYOL, bisniswisata.co.id: Liburan musim panas, biasanya dimulai awal Juli hingga September, bagi penduduk di negara empat musim berarti saatnya melakukan aktivitas outdoor. Mandi sinar matahari di pantai menjadi pilihan banyak orang. Namun, di zaman pandemi Covid-19, ada kebijakan ‘jaga jarak sosial’ yang membatasi jumlah kerumunan orang, termasuk di pantai.
Lalu, bagamana mengaturnya? Apakah dengan membuat reservasi di muka, seperti memesan tempat di restoran? Persis. Setidaknya itulah yang terjadi di Spanyol. Para pengunjung pantai diminta untuk terlebih dahulu mem-booking spot berjemur di pantai untuk liburan musim panas mendatang.
Canet d’en Berenguer, sebuah kota Mediterania yang terletak di utara Valencia, misalnya, hanya mengizinkan maksimum 5.000 orang setiap hari untuk berjemur di pantai setempat. Jumlah itu mewakili setengah dari keadaan normal. Pembatasan ini dilakukan untuk mematuhi aturan ‘jaga jarak sosial.’
Penguasa setempat meminta agar mereka yang hendak berjemur di pantai memesan tempat terlebih dahulu sebelum datang melalui aplikasi telepon selular.
“Musim panas kali ini akan sangat berbeda,” kata Walikota Pere Joan Antoni Chordá kepada CNN. Dia menambahkan, akan ada jarak yang lebih besar antar para pengunjung pantai. “Seperti pantai ‘kelas bisnis’.”
Penguasa di Kota Canet akan membuat semacam sekat-sekat selebar masing-masing dua meter di sepanjang pantai untuk memastikan social distancing tetap terjaga. Para pengunjung pantai hanya diizinkan memesan tempat untuk berjemur pada pagi atau sore hari, dan bukan untuk sepanjang hari.
Pemandangan seperti ini akan menjadi new normal bagi pengunjng pantai. Menurut sang walikota, mereka yang akan datang ke pantai untuk mandi matahari dapat memesan tempat seperti layaknya saat memilih kursi bioskop secara online. Waktu kedatangan pun diatur sedemikian rupa guna menghindari keramaian.
Selain itu, akses masuk ke pantai juga dibatasi. Saat tiba di pantai, para pengunjung diminta melapor ke petugas setempat yang akan mengkonfirmasi reservasi mereka. Lalu petugas akan mengarahkan mereka ke tempat yang telah disiapkan. Walikota Antoni menganggap cara ini penting untuk membendung penyebaran virus yang hingga saat ini belum ada penangkalnya.
“Saya tidak akan mampu mengontrol arus kedatangan orang tanpa dibarengi dengan langkah-langkah pencegahan baru. Mereka akan berkumpul bersama-sama dan saling menulari virus,” jelasnya.
Canet d’en Berenguer bukanlah satu-satunya kota di Spanyol yang membuat sekat-sekat dan membatasi kunjungan orang ke pantai saat musim panas mendatang. Pengelola Pantai Galacia, di kota Sanxenxo memberlakukan aturan ‘first come, first served.’
Walikota Telmo Martin mengaku tidak terlalu khawatir adanya keramaian di akses masuk ke pantai. “Pariwisata menopang 80% ekonomi kita,” kata Martin yang dilansir CNN. “Kita harus mencari solusi bagaimana agar warga di sini tetap merasa aman, terutama dari sudut pandang kesehatan. Saya meminta ini menjadi tanggung jawab semua.”
Sanxenxo yang lokasinya hanya satu jam perjalanan darat dari perbatasan Portugis, berencana membuka akses pantai hingga 75% dari jumlah pengunjung saat sebelum Pandemi Covid-19.
Sama seperti di kota Canet, Sanxenxo juga membangun sekat-sekat selebar masing-masing 1,5 meter di sepanjang pantai untuk memastikan mereka yang berjemur di pantai tetap menjaga jarak sosial.
Selain itu, pengelola pantai juga membangun tiang-tiang kayu yang membentuk kotak-kotak kecil sebagai pembatas ruang. Petugas akan rajin mengawasi akses masuk pantai serta mendampingi para pengunjung di tempat-tempat berjemur.
Lama berjemur pun dibatasi. Mereka tidak diizinkan menguasai tempat itu selama seharian penuh meski sudah meletakkan handuk di atas pasir. Jika mereka pergi makan siang, berarti tempatnya menjadi milik orang lain, kata Martin.