DAERAH

Danau Sentarum, Kaya Potensi Miskin Publikasi

KAPUAS HULU, bisniswisata.co.id: Danau Sentarum memang tak sepopuler dengan Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Batur di Bali maupun danau lainnya. Hal ini sangat wajar, karena diskriminasi promosi pariwisata oleh pemerintah pusat masih sangat kuat. Bahkan dianggap tidak masuk perhitungan target kunjungan wisatawan mancanegara.

Disisi lain, promosi dan publikasi oleh Pemerintah Daerah masih sangat lemah, ya mungkin keterbatasan anggaran dan belum menjadi prioritas pariwisata. Padahal, Danau yang berada di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) sangat luar biasa. Beda dengan kondisi danau di wilayah lainnya.

Karenanya, Danau Sentarum lebih dikenal oleh wisatawan lokal. Buktinya ketika Liburan Lebaran datang, Ratusan wisatawan lokal memadati wisata Taman Nasional Danau Sentarum.

“Idul Fitri kemarin, banyak pengunjung berwisata di Pulau Melayu dan Pulau Spandan,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu Arief Mahmud yang dihubungi Antara di Putussibau, Kapuas Hulu, Jumat (07/06/2019).

Menurut Arief sebagian besar pengunjung berasal dari masyarakat lokal di sekitar Danau Sentarum, seperti dari daerah Kenelang, Sekulat, Pulau Majang, Nanga Laboyan. Juga ada dari Semitau, Suhaid, Jongkong, Badau, Semangit bahkan dari Kabupaten Sintang Kalbar.

Untuk sampai ke lokasi wisata Pulau Spandan dan Pulau Terkenang, bisa ditempuh dengan menggunakan speed boat dan sampan tradisional. “Hari libur ini, pihaknya telah menyiapkan petugas di lokasi wisata untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para wisatawan. Khususnya yang berkaitan dengan keamanan pengunjung,” ungkapnya.

Rahmat Sukarno (40), warga Putussibau mengatakan, objek wisata Danau Sentarum tidak kalah dengan tempat wisata lainnya, bahkan tempat itu memiliki ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain, karena memang merupakan wisata alam.

“Keindahan Danau Sentarum sangat alami, cocok untuk liburan keluarga, karena selain tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal lokasi ini juga mudah dijangkau, tidak terlalu jauh dari Kota Putussibau,” ucap Sukarno.

Taman Nasional Danau Sentarum bisa diakses dari berbagai kecamatan, namun biasanya wisatawan lebih memilih melalui Kecamatan Batang Lupar daerah Lintas Utara wilayah Kapuas Hulu.

Memang kondisi alam Danau Sentarum masih terjaga dengan baik sampai saat ini. Taman Nasional ini terdiri Bukit Lanjak, Bukit Tekenang dan Nanga Kenelang untuk melihat panorama danau. Kebanyakan turis lokal menggunakan alat transportasi seperti perahu. Juga Bersampan salah satu keunikan yang jarang ada di daerah lain, karena bersampan sambil menikmati keindahan alam yang ada di Danau Sentarum.

Danau ini, memiliki luas 1.320 km² juga lahan terbesar di Asia, di dalamnya terdapat berjuta jenis flora dan fauna. Setiap tahunnya selama 10 bulan danau ini biasanya dipenuhi air, ketika air surut danau ini akan terbagi seperti membentuk kolam kecil yang diisi ikan-ikan.

Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Danau Sentarum juga memiliki beberapa keunikan Danau yang dahulunya tebentuk pada zaman es ini memiliki banyak kekayaan flora dan fauna yang sangat luar biasa yang tidak terdapat di daerah lain. Ada 510 jenis spesies tumbuhan dan 33 jenis spesies endemik, diantaranya terdapat 10 jenis spesies baru. Dan terdapat 141 jenis spesies hewan mamalia

Juga terdapat 29 jenis spesies lain diantaranya spesies endemik dan 64% mamalia tersebut endemik Borneo. Danau Sentarum terbilang sebagai salah satu tempat habitat ikan air tawar yang lengkap di dunia.

Jika ingin berwisata ke Danau ini, sebaiknya mengetahui beberapa referensi untuk mengunjungi tempat yang menarik melihat Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman nasional yaitu suku Dayak Iban, Sontas, Sebaruk, Kenyah dan Punan masih tradisional.

Rumah panjang (Betang) yang dihuni oleh suku tersebut beragam besarnya merupakan rumah adat yang masih digunakan oleh suku dayak, ada yang dihuni lima sampai delapan kepala keluarga dan ada yang dihuni 15 sampai 30 kepala keluarga.

Rumah panjang yang dihuni kurang lebih 15 – 30 kepala keluarga, mempunyai panjang rata-rata sekitar 186 meter dan lebar sekitar 6 meter. Kehidupan di rumah betang memperlihatkan suatu kerukunan dan keramahan suku tersebut, biasanya jika anda beruntung akan disambut dengan tarian dayak (pada acara tertentu).

Selain itu, dapat mengikuti maupun hanya melihat berbagai macam aktifitas masyarakat dayak pada umumnya seperti petani, berkebun, dan menangkap ikan dan lain-lain. Masyarakat dayak di daerah Danau Sentarum biasanya menanam buah-buahan dan bagi masyarakat yang tinggal di hulu sungai, biasanya mereka memenuhi kebutuhan dengan cara menangkap maupun memelihara ikan.

Juga memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang, tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung, ramin (Gonystylus bancanus), meranti, keruing, dan kayu ulin.

Di Danau ini juga hidup sekitar 265 jenis ikan Mulai dari yang kecil sekitar 1 cm yaitu ikan Linut (Sundasalax cf. Microps), ikan Tapah (Wallago leeri) yang dapat mencapai ukuran kurang lebih 200 cm. berbagai Jenis ikan yang biasanya untuk konsumsi seperti ikan Toman, Belida, Lais, Jelawat dan Patin terdapat disini.

Jenis ikan hias misalnya ikan Ulanguli dan ikan Siluk Merah Super. Bahkan disana juga terdapat Buaya Katak atau Buaya Rabin (Crocodylus raninus) yang di Asia telah dinyatakan punah sejak 150 tahun yang lalu namun masyarakat setempat memperkirakan buaya tersebut masih ditemukan di kawasan ini.

Danau Sentarum juga salah satu surga para pecinta burung. Karena di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum anda dapat melihat burung yang merupakan ikon masyarakat dayak yaitu burung rangkong. Jenis Burung di Danau Sentarum memiliki sekitar 20% dari 1.519 jenis burung yang ada di indonesia. Sistem perairan dari di daerah danau air tawar dan hutan yang digenangi air ini menjadikan Danau Sentarum memiliki khas tersendiri.

Tips ke Danau Sentarum

Laman IndonesiaKaya.com, juga memberikan Tips untuk mencapai lokasi wisata Danau Sentarum melakukan perjalanan melalui Pontiakan maka rute yang akan anda tempuh yaitu Pontianak-Sintang-Semitau menggunakan kendaraan roda empat sekitar 11 jam perjalanan atau menggunakan alternatif lain yaitu melalui Sintang-Semitau degan menggunakan longboat (bandong) ditempuh sekitar tujuh jam.

Dari Semitau ke lokasi menggunakan perahu motor jurusan Lanjak. Jika anda ingin lebih cepat lagi menggunakan pesawat Pontianak-Putussibau dengan pesawat terbang sekitar dua jam dan dari Putussibau ke Nanga Suhaid dengan longboat sekitar 7 jam.

Fasilitas di Taman Nasional Danau Sentarum bagi wisatawan yang ingin bermalam disana terdapat penginapan kelas melati yang terdapat di Lanjak, Selimbau dan Semitau atau anda juga bisa menginap di rumah penduduk di sekitar taman nasional asalkan dapat menjaga keramahan penduduk di sana dan menjaga sopan santun.

Namun bagi anda yang ingin merasakan suasana yang berbeda, dapat menginap di rumah terapung (lanting) yang banyak ditemui di daerah Semitau atau di atas perahu motor (bandung) yang ada di sekitar Danau Sentarum.

Sedangkan bagi wisatawan yang ingin menyatu dengan alam anda juga dapat berkemah di berbagai lokasi yang ada di kawasan tersebut asalkan dapat menjaga kelestarian alam, sehingga dapat dinikmati bagi para wisatawan lainnya nanti.
Souvernir Khas Danau Sentarum

Untuk oleh-oleh, anda dapat membeli madu murni yang di olah oleh masyarakat setempat, ikan asin beraneka jenis, dan pernak-pernik khas Suku Dayak biasanya yang banyak dijual di perkampungan Suku Dayak Iban. (NDY)

Endy Poerwanto