NEWS

Dampak COVID-19 Bagi Traveler Gen Z

Gen Z lebih suka jalan-jalan ketimbang membeli barang (foto: booking.com)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir semua orang, tidak terkecuali Generasi (Gen) Z. Salah satu yang menarik untuk ditelisik adalah bagaimana wabah Corona memengaruhi hobi melancong generasi yang memiliki karakter bebas, independen, dan gemar bepergian itu.

Selama ini, mereka yang lahir dalam rentang waktu 1995-2010 itu, menganggap tavelling lebih penting daripada menabung untuk membeli kebutuhan lain seperti, rumah misalnya. Sebuah survei menunjukkan hampir tujuh dari sepuluh Gen Z telah merencanakan perjalanan. 

Kegemarannya bepergian dan berpetualang menjadikan Gen Z sebagai agen promotor yang efektif. Mereka ini akrab dengan media sosial bahkan barangkali tidak bisa hidup tanpa dunia digital dan Internet.

Mereka akan mengunggah tempat-tempat wisata yang dikunjungi ke sejumlah platform termasuk Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat, maupun fitur Instagram Stories di Instagram. Kementerian Pariwisata bahkan telah memanfaatkan mereka dengan membentuk GENPI (Generasi Pesona Indonesia), komunitas anak-anak muda pecinta pariwisata dan aktif di medsos.

Kini, saat pandemi Covid-19 masih belum mereda, mereka ‘terperangkap’ di rumah. Keadaan telah mengubur rencana perjalanan yang telah dirancang jauh.

Bukan hanya itu, mereka yang baru lulus kuliah dan memasuki dunia kerja pun mulai khawatir. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang minim akibat rusaknya tatanan ekonomi, menghantui mereka.

Situs berita traveling Skift baru-baru ini melakukan studi dampak Covid-19 terhadap Gen Z. Mayoritas kelompok Gen Z, seperti halnya yang lain, prihatin dengan virus Corona yang penyebarannya bergerak secara eksponesial.

Tetapi yang menarik, hal itu seolah tak memengaruhi kebiasaan melancong mereka. Data menunjukkan, justru ada tren meningkat. Ini mencerminkan bahwa kebiasaan bepergian Gen Z tak banyak terpengaruh Corona.

Catatan menarik lainnya adalah bagaimana para pelancong ini memandang pentingnya perjalanan. Memang benar, dampak COVID-19 terhadap perekonomian dunia begitu dahsyat. Hal itu memaksa orang-orang untuk lebih berhemat dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Sebelum Corona, sebagian penduduk dari Gen Z menganggap travelling sebagai sebuah kebutuhan yang lebih penting dari misalnya membeli rumah.

Pandangan itu masih berlaku, meski mereka menyatakan akan lebih ketat membelanjakan uang. Studi ini menunjukkan Gen Z masih akan meningkatkan biaya perjalanan tahun depan meski ada penyesuaian pengeluaran. 

Tren ini menjadi pekerjaan rumah bagi para biro perjalanan untuk menemukan cara unik bagaimana memenuhi kebutuhan melancong para Gen Z sehingga perjalanan menjadi lebih mudah dan terjangkau bagi mereka.

 

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)