SUKABUMI, bisniswisata.co.id: Momen liburan tahun baru diwarnai kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Angin kencang, deburan ombak tinggi dan serangan ubur-ubur mengancam wisatawan yang berwisata di sejumlah destinasi wisata pantai. Untuk menghndari hal-hal yang tidak diinginkan terutama para wisatawan lokal maupun nasional yang berwisata pantai, sehingga diantisipasi dengan mengerahkan petugas penjaga pantai di sejumlah titik ramai wisatawan dengan penjagaan ketat.
Antisipasi itu dilakukan di objek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diperkirakan dipadati pengunjung. “Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) berada di sepanjang pantai di kecamatan pesisir pantai,” ujar Kepala Divisi Operasional dan SDM Balawista Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Asep Edom seperti dilansir laman Republika, Sabtu (28/12/2019).
Petugas Balawista terbagi 16 pos dengan jumlah personel sebanyak 104 orang. Jumlah petugas penjaga pantai lebih banyak dibandingkan hari biasa. Di hari-hari biasa petugas aktif hanya sebanyak 87 orang. Kebijakan ini diambil karena jumlah wisatawan pada libur tahun baru akan meningkat. Dengan demikian diperlukan penambahan jumlah petugas penjaga pantai.
Balawista juga minta agar pengunjung mematuhi imbauan dari petugas dan menaati rambu peringatan di tepian pantai. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut seperti kasus tenggelam. “Upaya ini untuk mendukung wisata aman pada momen natal dan tahun baru. Juga meminta pengunjung berhati-hati dari potensi sengatan ubur-ubur. Dalam beberapa hari ada sebanyak 10 pengunjung yang disengat ubur-ubur di Pantai Citepus.
Di Pantai Lampung Selatan disiagakan Pos Siaga Pencarian dan Pertolongan SAR dengan personil serta peralatan pendukung penyelematan di beberapa Posko pengamanan (Pospam). “Ada sekitar 51 personil SAR disiagakan di sejumlah objek wisata bahari dan objek vital lainnya di Lampung Selatan. Tugas ini mulai dilaksanakan tanggal 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020,”kata Kepala Pos Siaga Pencarian dan Pertolongan SAR Lampung Selatan, Feriansyah.
Disiagakannya personil SAR di objek wisata agar dapat bergerak cepat melakukan antisipasi jika terjadi bencana atau kecelakaan di perairan ataupun didarat. Selain penempatan personil, sejumlah alat pendukung penyelematan juga disiagakan. “Peralatan yang disiagakan seperti perahu karet, dua set peralatan selam, kapal penyelamat KN SAR Basudewa RIB (Rigid Inflatable Boat) 02 Lampung, Helikopter Basarnas dan peralatan siaga lainnya,”ungkapnya.
Menurutnya, sejumlah tempat objek wisata di Lampung Selatan, mulai ramai dikunjungi masyarakat dan sejauh ini kondisinya masih terpantau aman tidak ada informasi kecelakaan di perairan. Pihaknya terus memantau sejumlah objek wisata bahari di Lampung Selatan tersebut.
Di Bantul, sejumlah destinasi wisata mulai dipadati wisatawan dari luar kota. Umumnya wisatawan menyerbu destinasi wisata Kawasan Pantai Paragtritis.
Komandan Sarlinmas Pantai Parangtritis Ali Jaka Sutanto mengatakan saat ini pengunjung di Kawasan Parangtritis mencapai 10.000 orang. Untuk mengamnakan dikerahkan 62 personel untuk menjaga kenyamanan wisatawan. Terlebih di kawasan dua palung yang membahayakan pengunjung.
Menurutnya palung tersebut terdapat di depan Posko SAR daerah Parangtritis dan juga di kawasan Pantai Watu Bolong dan sudah dua minggu tidak pindah titik.
“Sudah dua minggu ini palungnya tidak pindah, kemungkinan pindah kalau cuaca juga berubah, kalau tidak berubah posisinya akan tetap di situ. Kalau untuk cuaca sendiri di kawasan Parangtritis dan sekitarnya memang masih aman untuk dikunjungi, pengunjung pun diperbolehkan untuk berenang,” tambahnya.
Agar menghindari kejadian tidak diinginian, Balawisata berjaga di setiap titik palung. Dihimbau para pengunjung tidak terlalu berenang ke tengah pantai dan tetap waspada terhadap keselamatannya. “Untuk imbauan kami berharap para pengunjung tetap mengindahkan para personel SAR yang berjga, jika ingatkan jangan ke tengah ya tolong diindahkan. Karena hal tersebut juga demi keselamatan para pengunjung,” tegasnya.
Di Gunungkidul, kini kondisi gelombang di Pantai Selatan diprediksi landai selama libur akhir tahun. Meski demikian, para pengunjung diimbau tetap berhati-hati dan waspada sehingga tidak menjadi korban kecelakaan laut (laka laut). Diperkirakan hingga awal Januari 2020 kondisi gelombang landai dengan ketinggian di bawah 10 feet atau di bawah tiga meter.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono, mengatakan memasuki libur Natal lonjakan pengunjung sudah terlihat. Dihrapkan wisatawan tetap berhati-hati saat bermain di pantai sehingga terhindar dari kejadian laka laut. “Hingga Rabu siang [25/12/2019] masih aman terkendali. Sempat ada seorang wisatawan yang terpeleset di pantai dan luka ringan di bagian kaki, tapi kondisinya tetap baik,” katanya.
Dilanjutkan, selain gelombang laut yang diprediksi landai, selama liburan juga dipastikan aman dari serangan ubur-ubur. Hasil pengamatan di laut tidak ditemukan tanda-tanda kemunculan ubur-ubur. Meski demikian, kondisi di kawasan pantai yang terlihat bersahabat harus tetap diwaspadai. Pasalnya, keadaan gelombang yang landai tak serta merta wisatawan bisa bermain seenaknya.
Menurut dia, ancaman rip current atau arus balik air laut bisa sangat berbahaya apabila pengunjung tidak mengetahui keberadaan titik-titik ini. “Salah-salah bisa terseret di area rip current. Jadi, agar lebih aman pengunjung harus bertanya kepada petugas SAR wilayah mana saja yang aman untuk bermain,” katanya. (ndy)