Butuh Anggaran Rp 900 Miliar, Demi Gairahkan Pariwisata Jakarta

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sepanjang 2019, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta sebesar 2,8 juta orang. Hingga Juni 2019, jumlah wisman yang telah datang ke Jakarta mencapai 1,2 juta orang. Untuk mencapai target itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, mengusulkan anggaran sebesar Rp 900 miliar demi peningkatan tiga aspek pariwisata: destinasi, even dan promosi pariwisata.

Selama ini, ketiga aspek itu belum berjalan selaras untuk meningkatkan dan menggairahkan sektor pariwisataJakarta. Sehingga, pariwisata Kota Jakarta belum mampu bersaing dengan kota-kota besar lain, baik di Indonesia maupun di dunia, lontar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Edi Junaedi disela-sela pembukaan pameran Tenun di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (23/8/2019).

Edi melanjutkan, jika berbicara pariwisata, tiga aspek ini destinasi, even dan promosi pariwisata ini harus menjadi perhatian serius. Jika tidak kunjungan wisatawan asing ke Ibukota Indonesia belum memuaskan. “Setiap tahunnya kami melampui target kunjungan wisman, namun tidak ada kunjungan yang wah atau menggembirakan,” lontarnya.

Untuk destinasi wisata, lanjut dia, sudah berupaya memperbaiki, meningkatkan, melengkapi sarana dan prasarana wisata supaya nyaman. Tetapi kalau destinasi sudah bagus, namun evennya enggak ada, ya wisatawan nggak datang. “Begitu juga, kalau destinasi dan evennya sudah bagus, kalau tidak ada promosi, wisatawan juga enggak ada yang datang,” jelas Edi.

Edi mengharapkan ketiga aspek pariwisata ini bisa berjalan selaras di tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Untuk itu, pihaknya mengusulkan anggaran untuk DEP sebesar Rp 900 miliar dalam Rancangan APBD DKI 2020. “Ini belum tiga-tiganya jalan selaras. Untuk ketiganya, kami anggarkan Rp 900 miliar tahun depan. Besarannya sama dengan anggaran tahun ini,” sambungnya.

Selain itu usulan anggaran Rp900 miliar, juga dimanfaatkan untuk menghidupkan kembali museum di Jakarta. Pasalnya, kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Museum di Jakarta masih sangat sepi peminat. “Jadi sebagian anggaran juga digunakan untuk membangkitkan pariwisata museum. Yaitu melalui perbaikan sarana dan prasarana destinasi, pengadaan event, dan promosi acara,” paparnya.

Menurutnya, bila ketiga hal itu terpenuhi, maka jumlah pengunjung bisa meningkat. Edy mengatakan, yang selama ini jadi kendala adalah kurang dilakukannya salah satu dari ketiga hal tersebut.

Selama ini, Disbudpar Jakarta selalu gencar mempromosikan acara lewat media sosial Instagram Jakarta Tourism @jakarta_tourism. “Event-event di Jakarta itu selalu setiap akhir bulan kita posting, ini eventnya tiap minggu ada. Bukan cuma yang diselenggarakan oleh Pemda, Pemprov, tapi juga oleh swasta,” ujar Edy.

Dinas Pariwisata juga sudah mengupayakan digitalisasi musem. Hal ini untuk meningkatkan minat pengunjung. “Sudah, sejarah Jakarta sudah mulai, yang koleksinya sudah kita digitalisasi perlahan. Karena banyak ya,” sambungnya . (END)

Endy Poerwanto