JAKARTA, bisniswisata.co.id: Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah desa di Italia mengalami depopulasi penduduk. Akibatnya, banyak rumah kosong dan terbengkalai. Dalam setahun terakhir ini saja misalnya, beberapa kota terpencil dan desa berkompetisi menjual rumah-rumah tersebut dengan harga sangat miring.
Yang terbaru, tawaran datang dari Castropignano, sebuah desa yang memiliki kastil abad pertengahan, berjarak sekitar 140 mil atau 225 kilometer tenggara kota Roma. Sejumlah bangunan terbengkalai di sana tengah ditawarkan kepada pendatang baru. Harganya mencengangkan, yakni 1 euro atau sekitar Rp 17 ribu.
Meski bukan sesuatu yang baru, karena sebelumnya Desa Salemi di Sisilia dan Desa Santo Stefano di Sessanio, Abruzzo telah lebih dulu melakukannya, ada skema lain yang ditawarkan untuk memikat para pendatang baru.
Jika sebelumnya, skema yang digunakan adalah dengan melelang bangunan bobrok dengan harga mulai dari 1 euro , mska Desa Castropignano melakukan sesuatu yang berbeda.
Walikota Nicola Scapillati keluar dengan inisiatif baru. Di Desa Castropignano ada 100 bangunan terbengkalai. Tapi Nicola tidak akan menjualnya kepada penawar tertinggi seperti kebanyakan dilakukan di desa lain. Ia akan membantu sebisanya mencocokkan minat calon pembeli dengan pilihan rumah yang tepat sesuai kebutuhan dan kepentingan pembeli.
“Skema yang berlaku di sini sedikit berbeda,” katanya seperti dilansir CNN Travel.
“Saya bergerak di dua jalur secara paralel: menjangkau pembeli potensial sekaligus kontak dengan pemilik lama. Selangkah demi selangkah sehingga permintaan dan pasokan dapat terpenuhi.”
Menurutnya, cara tersebut diharapkan dapat meredam serbuan para spekulan properti. Oleh sebab itu Scapillati menyarankan agar pihak yang tertarik membeli properti di wilayahnya untuk mengirim email pribadi kepadanya secara langsung.
“Saya menyilakan siapapun yang ingin membeli rumah baru di sini. Jika berminat, kirimi email ke saya langsung (nicola.scapillati[AT]me.com) berserta rincian perencanaan termasuk apa yang hendak dilakukan dengan rumah itu, apakah sebagai rumah tinggal atau dijadikan tempat usaha seperti B&B, toko, atau art shop.”
Scapillati juga menambahkan agar calon pembeli mencantumkan daftar persyaratan atau keinginan khusus jika ada, misalnya akses bagi para penyandang disabilitas.
Sekadar informasi, desa ini kecil dan gang-gang di sana sempit sehingga mobil tidak dapat melewatinya, imbuh sang walikota.
Semakin spesifik permintaan maka akan makin memudahkan otoritas menemukan hunian yang cocok.
“Ini adalah operasi yang disusun sesuai target. Jadi orang-orang yang berminat harus tahu untuk apa mereka mendaftarkan diri mengikuti proyek ini.”
Untuk memperluas jangkauan pembeli, Scapillati juga telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke kedutaan besar Italia di luar negeri terkait program ini. Tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi. Para pembeli harus merenovasi properti yang dibelinya dalam waktu tiga tahun sejak pembelian.
Selain itu, mereka juga wajib menyetor uang jaminan yang dibayar dimuka sebesar 2.000 euro atau sekitar Rp 34 juta rupiah. Uang ini akan dikembelikan setelah pekerjaan [renovasi] selesai. Anda berminat, silakan hubungan email pribadi sang walikota Siapa tahu cocok.