JAKARTA, bisniswisata.co.id: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan Oktober 2019 hanya mencapai 1,35 juta kunjungan, atau turun 3,28% dibandingkan bulan September 2019 sebesar 1,40 juta kunjungan.
“Penurunan jumlah kunjungan turis asing pada Oktober 2019, sesuai dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya. Yaitu, penurunan pada bulan September, berlanjut ke Oktober, dan berlanjut ke November, tetapi akan meningkat pada bulan Desember. Karena bulan Desember adalah musim liburan, ada liburan Natal, akhir tahun, dan tahun baru,” papar Kepala BPS ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Dilanjutkan, jika dibandingkan dengan Oktober tahun 2018, jumlah kunjungan pelancong asing pada Oktober 2019 mengalami kenaikan sebesar 4,86% secara years of years. Sementara secara kumulatif (JanuariāOktober 2019), jumlah wisman ke Indonesia mencapai 13,62 juta kunjungan atau naik 2,85 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018 yang berjumlah hanya 13,25 juta kunjungan.
Sementara, Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara pada Oktober 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan kunjungan wisman tersebut terjadi sekurangnya di sepuluh pintu masuk udara dengan persentase kenaikan tertinggi tercatat di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencapai 62,48 persen.
Diikuti Bandara Kualanamu, Sumatera Utara naik 37,42 persen, dan Bandara Minangkabau, Sumatera Barat naik 30,11 persen. Sedangkan persentase kenaikan terendah terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau sebesar 0,87 persen, sambung Suhariyanyo.
Sementara, lanjut dia, penurunan jumlah kunjungan wisman terjadi di lima pintu masuk udara dengan persentase penurunan paling tinggi terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sebesar 22,70 persen, dan persentase penurunan paling rendah terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat sebesar 2,97 persen.
Dari 1,35 juta kunjungan, menurut Suhariyanto, wisman yang datang dari wilayah ASEAN memiliki persentase kenaikan paling tinggi dibanding Oktober 2018, yaitu sebesar 20,14 persen. Sedangkan persentase penurunan hanya terjadi pada wisman yang datang dari wilayah ASIA selain ASEAN, yaitu sebesar 14,10 persen.
Sementara menurut kebangsaan, Kepala BPS menyampaikan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari negara Malaysia sebanyak 241,1 ribu kunjungan (17,80 persen), China 160,4 ribu kunjungan (11,85 persen), Singapura 145,2 ribu kunjungan (10,72 persen), Australia 131,9 ribu kunjungan (9,74 persen), dan Timor Leste 92,0 ribu kunjungan (6,79 persen).
Dilanjutkan, Peningkatan terbesar terjadi di Bandara Internasional Lombok yang mengalami peningkatan sebesar 62,48%. Meningkatnya kunjungan wisman di Lombok disebabkan pada tahun lalu terjadi gempa bumi yang berdampak menurunnya penurunan wisman ke Lombok pada tahun 2018. Karena itu, pada tahun ini terjadi peningkatan yang cukup besar.
Dari kunjungan wisman pada Oktober 2019, sebanyak 63% wisman atau sebanyak 8,25 juta kunjungan menggunakan angkutan udara, 25% atau sebanyak 3,47 juta kunjungan wisman lewat angkutan laut, dan 12% atau sebanyak 1,90 juta kunjungan wisman ditempuh melalui jalur darat.
Dari sisi Tingkat Penghunian Kamar (TPK), BPS mencatat untu hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Oktober 2019 mencapai rata-rata 56,77 persen atau turun 2,07 poin dibandingkan dengan TPK Oktober 2018 yang tercatat sebesar 58,84 persen. Sementara itu, jika dibanding TPK September 2019, TPK hotel klasifikasi bintang pada Oktober 2019 mengalami kenaikan sebesar 3,25 poin.
“Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Oktober 2019 tercatat sebesar 1,80 hari, terjadi penurunan sebesar 0,10 poin jika dibandingkan keadaan Oktober 2018,” lontarnya. (end)