MAKASSAR, bisniswisata.co.id: Industri perhotelan di Makassar mencatatkan tingkat okupansi pada level maksimal saat terjadi kondisi blackout atau listrik padam secara total, yang melanda Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Blackout skala massif yang melanda tiga provinsi di Sulbagsel, yakni Sulsel Sulbar dan Sultra, mengkibatkan suplai listrik terhenti total dalam kurun lebih dari 12 jam.
Khusus di Makassar sendiri, hal tersebut membuat masyarakat dari segmen tertentu memilih untuk memanfaatkan akomodasi perhotelan agar bisa beristirahat nyaman. Kondisi blackout menjadi berkah tersendiri bagi perhotelan, yang mana okupansi bahkan bisa terisi penuh saat periode tersebut.
“Kendati begitu, kami berharap agar PLN bisa tuntaskan permasalahan black out ini,” papar Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga seperti dilansir laman Bisnis, Sabtu (17/11/2018).
Blackout di Sulbagsel terjadi sejak pukul 15.21 Wita, Kamis (15/11/2018) sore, kemudian diketahui teropicu oleh gangguan pada Transmisi 150 Kv segmen Makale-Palopo. Kerusakan pada infrastruktur vital itu mengakibatkan distribusi listrik pada Sulbagsel menjadi terhenti total hingga beberapa jam.
Dampak sistemik dirasakan seluruh segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga hingga industri. Khusus pelanggan rumah tangga, kondisi demikian membuat peralatan penunjang mengandalkan tenaga listrik tidak bisa difungsikan.
Sementara langkah pemulihan sistem kelstrikan Sulbagsel pasca blackout masih terus dilakukan. Hingga Jumat sore per pukul 16.30 Wita, pemulihan sistem kelistrikan diklaim sudah mencapai 60% meski masih menyisakan opsi pemadaman bergilir.
Blackout yang terjadi juga memicu beberapa pembangkit memilih shutdon karena kegagalan fungsi dari transmisi untuk evakuasi daya. Sejauh ini, besaran daya yang telah kembali masuk ke dalam sistem kelistrikan Sulbagsel sudah mencapai 451 MW dan diestimasikan pulih sediakala pada Jumat malam.
GM PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (Kitlur) Sulawesi Purnomo Iskak mengaku ada gangguan pada site Jeneponto menyebabkan frekuensi sistem drop dan diikuti lepasnya pembangkit besar lainnya seperti PLTA Poso, PLTGU Sengkang dan PLTU Jeneponto. “Saat ini sistem kelistrikan Sulbagsel sudah normal 60%. Kami memohon doa agar malam ini sistem kelistrikan Sulbagsel sudah pulih,” ucapnya. (EP)