SLEMAN, bisniswisata.co.id: Batik menjadi benang merah kolaborasi seni dan budaya dalam Batik Music Festival 2019, yang digelar di Komplek Candi Prambanan, Sleman akhir pekan lalu. Deretan musisi dunia dan Indonesia dari berbagai genre dan lintas generasi hadir. Bahkan sang bintang musisi dan penyanyi David Foster sukses menjadi penyaji utama.
David tidak sendiri. Dia ditemani sang istri Katharine McPhee juga sederet musisi mancanegara lain. Mulai dari Kenny ‘Babyface’ Edmonds, Pia Toscano, penyanyi Malaysia Yuna sampai bintang muda Singapura, Nick Zavior Meski sudah mendekati usia 70 tahun, penyanyi kelahiran Kanada tampil elegan dengan selendang batik coklat yang sangat mengesankan.
Lewat lagu-lagu hit, Foster sukses membuai seisi Candi Prambanan untuk bernanyi bersama. Penonton pun terpukau, bersorak dan applus panjang. Bahkan, saat tampil bersama Pia Toscano membawakan All by My Self, Foster mengajak salah satu penonton untuk naik ke panggung. Kehadiran wanita berhijab bernama Sadhera itupun sukses memeriahkan malam. “Aku seneng banget,” kata Sadhera usai memeluk Foster.
Foster, tidak terbantahkan, memang mengesankan. Tapi, Foster bukan satu-satunya penampilan mengagumkan malam itu. “Ini pertunjukkan suatu kejadian yang sungguh sangat luar biasa. Selain masyarakat Indonesia memiliki kecintaan sangat besar terhadap musik, konsep utama Batik, Musik dan Candi Prambanan yang dimiliki festival ini sangat luar biasa,” papar David Foster dalam keterangan resminya, Senin (07/10/2019).
Dalam penampilannya bersama Kenny “Babyface” Edmonds, Katharine McPhee, Pia Toscano, Yuna dan Nick Zavior, setidaknya ada sebanyak 18 buah lagu ciptaannya dibawakan di panggung Spesial Show. Di antaranya seperti “I Swear”, “All By My Self”, “To Love You More”, “When Can I See You”, “Change The World”, “That’s Life”, “Power of Love” dan masih banyak lainnya.
Sementara penampilan musisi Indonesia juga tak kalah memukau. Ada Kahitna, Rio Febrian, Marcell, Lima Romeo dan Arsy Widianto yang bermain dengan format Yovie and His Friends dan melakukan kolaborasi bersama Kahitna, BCL, Raisa, Rio Febrian, Marcell, 5 Romeo dan Arsy Widianto. Penampilan mereka membawakan lagu-lagu hitsnya sukses membuat seisi Candi Prambanan seperti festival karaoke terbuka.
Usai melangsungkan pertunjukannya selama 1 jam 30 menit di atas panggung Festival Show, “Saya sangat senang didaulat salah satu bagian dalam Batik Music Festival yang pertama. Apalagi antusias penonton yang hadir dalam festival ini tidak hanya mereka yang menggemari musik, namun juga memiliki ketertarikan yang lebih pada peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia, yakni batik dan Candi Prambanan,” papar Yovie Widianto.
Diakui, Batik Music Festival adalah momen perdana bagi untuknya bisa menyaksikan ribuan orang dari berbagai latar belakang menyaksikan konser musik bertaraf internasional dengan menggunakan batik. Dan hal ini patut diapresiasi dan mesti menjadi catatan sejarah ketika batik bisa dirayakan bersama-sama dalam sebuah momen yang sangat menyenangkan.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan bermain musik saya yang sudah lebih dari 30 tahun, saya bisa melihat banyak sekali penonton menggunakan batik. Ada kebanggaan dan keterharuan untuk diri saya pribadi bisa menyaksikan momen ini. Dan tadi saya sampai sempat salah menyebut Prambanan jadi Borobudur, itu karena saya gugup. Ini luar biasa sekali. Kita harus melakukan hal seperti ini terus untuk membuktikan bahwa kita sangat mencintai Indonesia,” tutur musisi kelahiran Bandung, 21 Januari 1968.
Hal senada pun diutarakan oleh Raisa, di mana ia sebagai seorang warga negara Indonesia dan penyanyi merasa sangat bangga ketika bisa ikut merayakan momen yang jarang terjadi ini. Ungkapnya, biasanya batik identik dengan pakaian yang selalu dikenakan dalam pesta perayaan pernikahan. Namun, yang ia saksikan pada malam hari ini membuktikan bahwa batik adalah pakaian yang bisa digunakan dalam kesempatan apa pun. Salah satunya adalah konser musik.
“Aku seneng banget begitu tahu Batik Music Festival. Terus aku bilang sama diriku sendiri, wah ini berarti dresscodenya batik nih. Aku seneng banget pake batik. Biasanya batik kan dipakai buat kondangan doang dan acara-acara resmi. Ini momen yang sangat menyenangkan buatku,” ungkap istri dari Hamish Daud ini.
Dalam Batik Music Festival, setidaknya ada sebanyak 16 buah karya dari Yovie Widianto yang dibawakan dengan penuh kemeriahan. Beberapa di antaranya “Ada Cinta”, “Peri Cintaku”, “Katakan Saja”, “Suratku”, “Cerita Cinta”, “Soulmate”, “Kasih Putih”, “Takkan Terganti”, “Adu Rayu” dan lainnya membuat suasana di Candi Prambanan malam ini terasa sangat hangat. Konsep penggabungan tiga mahakarya dalam satu waktu yang dimiliki festival ini seakan benar-benar terwujud, di mana batik, musik dan Candi Prambanan seperti menjadi satu kesatuan yang utuh dan menciptakan sebuah memori yang sulit untuk dilupakan di kemudian hari. (redaksibisniswisata@gmail.com)