INTERNATIONAL NEWS

Belajar dari Pameran 100 Tahun KLM Mengedukasi Masyarakat Dunia

Lambert Grijns, Dubes Belanda untuk RI ( tengah) di dampingi Gijs Van Popta, General Manager KLM untuk Asia Tenggara dan Ocenia ( kanan) dan Wouter Gregorowitsch, Country Manager Indonesia

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kiat bisnis langgeng KLM adalah rajin berbagi ilmu dan mengajak perusahaan penerbangan lain untuk melakukan hal yang sama dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan, ungkap Gijs Van Popta, General Manager KLM untuk Asia Tenggara dan Ocenia, hari ini.

“Fokus pada inovasi dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan adalah sangat penting bagi kami. Selain juga siap menerapkan standar untuk penerbangan besok di abad mendatang. Oleh karena itu lewat pameran kami berbagi cara berbisnis langgeng hingga 100 tahun ke depan,” ujarnya.

Berbicara pada jumpa pers di Perpustakaan Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda. Gijs didampingi Lambert Grijns, Dubes Belanda untuk RI, Wouter Gregorowitsch, Country Manager Indonesia dan Edit Kraaijeveld, Communication and CRM Manager Asia Tenggara dan Oceania.

“Pada 7 Oktober 2019, KLM akan menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang masih beroperasi dengan nama aslinya serta merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun. Mencapai tonggak sejarah yang baik ini karena kami berkomitmen untuk memanfaatkan peluang, menerima tantangan, terhubung dengan mitra dan merangkul teknologi,” ujar Gijs Van Popta

Kalangan pers yang hadir kemudian dibagi menjadi dua grup untuk melihat Pameran ‘KLM 100 Years – Celebrate the Future’. Grup pertama dipimpin sendiri oleh Gijs dan grup ke dua dipandu oleh Wouter Gregorowitsch.

Pameran menampilkan sebuah terowongan kapsul waktu yang menampilkan sejarah KLM dalam sebuah timeline, termasuk kisah menarik tentang penerbangan antarbenua pertama KLM dari Amsterdam ke Indonesia pada tahun 1924.

“Sebenarnya kami bukan hanya merayakan 100 tahun KLM tapi juga 95 tahun beroperasi di Indonesia dan 10 tahun melayani rute Bali pada Desember 2019 mendatang,” ungkapnya.

Mengawali pidatonya, Dubes Lambert Grijns sempat menceritakan sejarah rute perjalanan panjang ( long haul) KLM pertama adalah ke Indonesia yang memakan waktu selama 55 hari dan 21 pemberhentian hingga akhirnya tiba di Jakarta.

“Jakarta merupakan destinasi antarbenua pertama KLM ketika pada tanggal 24 November 1924 dengan pesawat Fokker F-VII mendarat di Jakarta setelah menempuh perjalanan selama 55 hari,” kata Dubes Lambert Grijns.

Koninklijke Luchtvaart Maatschappij ( KLM) adalah maskapai penerbangan nasional Belanda yang memulai penerbangan terjadwal ke Jakarta dari tahun 1930, dan sampai masa Perang Dunia II, penerbangan ini adalah koneksi penerbangan terjadwal paling lama di dunia.

Dalam pameran di bagian lorong waktu ini pengunjung bisa memahami bahwa pesawat Fokker F-VII itu mampir di Basrah (Irak), Basher ( Iran), Ambala (India),  Pakistan, Yangoon ( Myanmar), Malaysia, terbang ke Medan, Mentok (Bangka) dan akhirnya sampai di Jakarta.

“Waktu terbangnya ke Indonesia akhirnya bisa dalam waktu 2 minggu dan sekarang bisa ditempuh dalam 16 jam sudah tiba di Jakarta,” kata Gijs Van Popta.

Pengunjung juga bisa melihat pameran kreatif yang menampilkan fokus KLM pada inovasi digital dan komitmen untuk berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan termasuk  prakarsa Fly Responsibly yang menunjukkan komitmen perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri penerbangan.  

Di bagian ini KLM mengedukasi dunia usaha di seluruh dunia mencakup semua yang dilakukan KLM sekarang dan di masa depan untuk meningkatkan keberlanjutan operasinya, mulai dari kegiatan CSR, upaya mengoptimalkan rute dan prosedur penerbangan hingga penggunaan bahan seragam pramugari yang ramah lingkungan, penggunaan plastik hingga bahan bakar yang ekonomis untuk mengurangi emisi CO2.

Ada juga gambar koleksi lengkap Delft Blue Miniature Houses oleh KLM. Rumah-rumah tersebut mewakili beberapa rumah tradisional Belanda yang dapat ditemukan di sepanjang kanal di Amsterdam dan kota-kota bersejarah lainnya di Belanda.

Pameran ini terbuka untuk umum pada Sabtu 5 Oktober pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Kemudian hari kedua, Senin 7 Oktober pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.

Pengunjung bisa langsung datang ke alamat Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda, Jalan H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta Selatan untuk menikmati pameran.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)