DAERAH

Batujaya, Candi Tertua di Indonesia Ditawarkan Wisatawan

KARAWANG, bisniswisata.co.id: Kompleks Candi Batujaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya nasional. Candi yang dinyatakan paling tua di Indonesia itu bisa menjadi salah satu pilihan wisatawan saat berkunjung ke Karawang.

Kompleks Candi Batujaya terhampar di lahan seluas 500 hektare. Hasil penelitian Balai Arkeologi Jawa Barat mengungkap terdapat 62 candi dan sejumlah peninggalan seperti arca, manik-manik, dan banyak artefak lainnya. Ada juga peninggalan masa kebudayaan Buni, seperti menhir, makam kuno hingga manik-manik.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang, Firman Sofyan menyatakan berdasarkan penelitian para arkeolog, Candi Batujaya diperkirakan dibuat pada abad ke-4 masehi. Adapun candi juga dianggap paling tua di Indonesia, yakni Candi Gedong Songo di Semarang, diperkirakan dibuat pada tahun 927 Masehi di zaman Wangsa Syailendra.

Untuk mencapai Candi Batujaya, wisatawan harus menempuh jarak sekitar 43 kilometer ke arah utara dari pusat Kota Karawang. Pelancong tak akan sia – sia menempuh jarak sejauh itu. Sebab di lokasi, wisatawan disuguhi banyak peninggalan sejarah, seperti museum hingga sejumlah candi yang sudah dipugar. Misalnya, Candi Jiwa, Candi Blandongan, dan Candi Kukus.

Sayangnya, sarana transportasi menuju Candi Batujaya masih terbatas. Tak ada kendaraan umum yang bisa menjangkau kompleks candi. Dengan begitu, disarankan menyewa kendaraan, menggunakan kendaraan pribadi, atau bisa juga memanfaatkan layanan angkutan online dari Kota Karawang ke Candi Batujaya.

Waktu tempuh dari Kota Karawang ke Candi Batujaya sekitar 1 jam 15 menit dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Rute yang ditempuh mulai dari Tanjungpura, Jalan Raya Proklamasi di Rengasdengklok, hingga Jalan Raya Batujaya. Kemudian ambil jalan ke kanan ke Jalan Candi Jiwa.

Sebagaimana sarana transportasi yang masih minim, fasilitas penginapan, seperti hotel juga belum ada di sekitar Candi Batujaya. Maka jika ingin datang ke sini, sebaiknya tiba di pagi hari dan kembali di sore hari untuk menginap di pusat Kota Karawang.

“Kami berupaya meningkatkan infrastruktur pariwisata di sekitar Kompleks Candi Batujaya. Ini mutlak karena candi ini kian dikenal luas,” kata Firman Sofyan seperti dilansir Tempo, Sabtu (06.04/2019).

Selain Candi Batujaya, Kerawang ternyata juga memiliki sekitar 63 obyek wisata. Ada wisata alam, pantai, peninggalan sejarah, wisata danau, kuliner, kesenian tradisional, wisata religi dan wisata sejarah, dan inilah obyek wisata paling banyak didatangi wisatawan antara lain:

#. Wisata Bahari Pantai

Sedikitnya ada empat pantai di Kerawang yang terkenal dan paling banyak dikunjungi wisatawan. Pantai itu, Pantai Pelangi terletak di Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes. Pantai Samudera Baru terletak di Kecamatan Pedes. Pantai Tanjung Pakis terletak di Kecamatan Pakisjaya. Pantai Tanjung Baru terletak di antara semenanjung Kabupaten Karawang dan Subang, tepatnya berlokasi di Kecamatan Cilamaya atau berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat kota Karawang. Wisata pantai seperti pantai umumnya pemandangan dan panorama khas pesisir utara. Saksikan Ombak Pantai, berenang dan bermain pasir di tepi pantai.

#. Obyek Wisata Danau

Kerawang memiliki tiga obyek wisata danau eksotis yang menarik untuk dikunjungi. Pertama: Danau Cipule merupakan danau terbentuk akibat kegiatan penambangan di tepi Sungai Citarum, Karawang. Lokasi Danau Cipule terletak di Desa Walahar, Kecamatan Ciampel sering dipakai sebagai tempat Lomba Dayung. Kedua: Danau Kalimati di Desa Walahar, Kecamatan Klari yang menawarkan pemandangan sangat indah, cocok bagi Anda yang gemar berwisata ke tempat yang masih alami namun kurang suka berjalan terlalu jauh. Ketiga: Situ atau Danau Kamojang terletak di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, yang berada di kawasan hutan konservasi yang sering dijadikan lokasi shyuting.

#. Wisata Alam Curug

Curug atau air terjun juga mewarnai destinasi wisata di Karawang. Tercatat ada empat curug terkenal dan kerap didatangi wisatawan. Pertama: Curug Bandung di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru yang miliki 7 air terjun yang sangat menakjubkan.Letak Curug ini agak tersembunyi dan sulit dijangkau. Untuk mencapainya harus jalan kaki sejauh 3 km. Kedua: Curug Cigentis di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, dengan di ketinggian 1.000 mdpl. Ketiga: Curug Cipanundaan di Desa Kutamaneh, Kecamatan Tegal Waru, yang lokasinya cukup berdekatan dengan Curug Cikarapyak. Keempat: Curug Cikarapyak juga di Desa Kutamaneuh.

#. Vihara Sian Djin Ku Poh

Sian Djin Ku Poh merupakan salah satu tempat wisata religius terkenal dan tertua di Kabupaten Karawang. Berlokasi di Jalan Rangga Gede 1 Desa Tanjung Pura, sekitar 4 km dari pusat kota, Vihara ini tidak hanya dikunjungi oleh etnis Tionghoa tetapi juga berbagai macam bangsa dari berbagai latar belakang. Meskipun berstatus rumah ibadah, Sian Djin Ku Poh yang berdiri sejak tahun 1770 ini dibuka untuk umum. Setiap hari tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk menghibur pengunjung, pengelola Vihara selalu mengadakan acara besar. Mulai dari perayaan ulang tahun Vihara, hingga perayaan lain seperti upacara pergantian tahun, dan Potumugana. Saat perayaan, atraksi Barongsai menjadi hal yang selalu dinanti-nanti oleh para wisatawan. Serunya, untuk mengunjungi tempat wisata di Karawang yang satu ini Anda hanya dipungut biaya parkir dan kebersihan.

#. Kampung Budaya Karawang

Sekitar 2 km dari gerbang tol Karawang Barat yang menghubungkan Jakarta dan Karawang, terdapat sebuah tempat wisata menarik bernama Kampung Budaya Karawang. Tempat wisata unik ini dibangun oleh pemerintah Karawang dan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan setempat pada tahun 2015. Kampung ini dibangun sebagai upaya pelestarian kebudayaan dan seni dari seniman asli Karawang yang mulai terlupakan. Begitu memasuki area kampung, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan area persawahan dan bangunan rumah khas Sunda. Selain itu, terdapat dua sanggar tari aktif yaitu Sanggar Tari Jaipong dan Pedalangan yang tidak hanya dibuka untuk masyarakat setempat tetapi juga wisatawan baik dari dalam maupun luar Kota Karawang. Karena terbuka untuk umum, Kampung Budaya Karawang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti rumah makan khas Sunda, aula untuk umum, dan tempat ibadah yang nyaman.

#. Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok
Nama Rengasdengklok pasti tidak asing lagi di telinga kita. Di tempat bersejarah tersebut, naskah proklamasi lahir dan menjadi penanda lahirnya Republik Indonesia tercinta. Saat ini, di kawasan tersebut dibangun sebuah monumen untuk memperingati peristiwa paling bersejarah di negeri ini. Monumen Kebulatan Tekad merupakan sebuah monumen dengan replika naskah proklamasi dari beton yang menyangga bola berukirkan tanggal 17 Agustus 1945. Di belakang monumen terdapat sebuah dinding melengkung dengan relief peristiwa proklamasi berpuluh tahun lalu. Meskipun telah berdiri selama bertahun-tahun, kondisi monumen masih terlihat kokoh dan bersih. Untuk masuk ke kawasan monumen, pengunjung tidak akan dikenakan biaya sepeser pun. Monumen Kebulatan Tekad terbuka untuk umum setiap hari selama 24 jam.

#. Goa Dayeuh
Senang bertualang di alam bebas dan menjelajahi goa-goa cantik? Silahkan datang ke Karawang untuk mengunjungi Goa Dayeuh yang legendaris. Di dalam goa sepanjang 300 meter ini terdapat sebuah hutan dengan pepohonan tinggi yang menjulang, beberapa goa kecil, dan 4 goa besar. Uniknya, pada stalaktit Gua Dayeuh terdapat beberapa fosil moluska dan hewan laut. Ini artinya, di zaman purbakala kawasan Goa Dayeuh merupakan lautan. Untuk masuk ke dalam tempat wisata di Karawang ini, pengunjung akan dikenai biaya Rp5.000 saja. Cukup murah bukan? Mengingat goa ini menyajikan pemandangan alam yang unik dan sulit untuk dilupakan. (NDY)

Endy Poerwanto