JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan sertifikat bandar udara (SBU) untuk Bandara Kulon Progo dengan nomor 149/SBU-DBU/IV/2019 tertanggal 26 April 2019. Dalam dokumen sertifikasi berjumlah dua lembar, tertulis keterangan nama bandara resmi Bandara Kulon Progo yakni Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Sebelumnya, bandara ini sering disebut New Yogyakarta International Airport (NYIA).
Persoalan penamaan bandara sempat disinggung Ombudsman sebelum SBU resmi keluar. Anggota Ombudsman juga pengamat penerbangan, Alvin Lie, mengatakan penamaan bahasa asing NYIA tidak sesuai amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara.
“Ada sekitar 15 saran untuk Kemenhub selaku regulator dan Angkasa Pura I sebagai operator bandara. Salah satu dari 15 poin itu meminta Kementerian mengubah penamaan bandara yang semula berbahasa asing menjadi bahasa Indonesia.
Setelah Kemenhub menerbitkan SBU, Alvin menilai, secara persyaratan, bandara ini memenuhi syarat untuk diresmikan. Tidak hanya menyoal penamaan, tapi juga aspek aero lainnya. “Kami melihat sudah banyak (saran) yang dilaksanakan, termasuk aspek keselamatan,” ucap Alvin seperti dilansir laman Tempo.co, Senin (29/04/2019).
Dilanjutkan, Kementerian bersama AP I mengundang operator maskapai untuk melakukan identifikasi risiko dan analisis guna memastikan bahwa poin keselamatan telah terpenuhi sebelum bandara beroperasi.
Selanjutnya, dari sisi pemantauan lalu-lintas udara, AirNav memastikan penerbangan di BIY sudah memenuhi instrument standar. AirNav telah memberikan aerodrome control (ADC) untuk pesawat udara yang take off dan landing di Bandara Kulon Progo melalui menara pemandu lalu-lintas penerbangan BIY.
Ihwal mitigasi, lanjut dia, bandara memiliki kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang sifatnya sementara atau portable. “Karena untuk pengadaan lengkap itu mereka butuh waktu mereka harus tender dan sebagainya. BMKG sudah menyanggupi untuk operasi di sana dengan standar minimal,” ucapnya.
Sementara rencana peresmian 29 April 2019, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpaksa diundur karena ada kendala dari sisi keberlanjutan penerbangan. “Kami ingin ingin mengkoordinasikan penerbangan lebih efektif, lebih continue,” ujar Menteri Budi Karya
Diperkirakan, Bandara ini akan diresmikan Jokowi dua pekan menjelang Lebaran. Saat musim mudik, BIY dipastikan telah beroperasi untuk memecah kepadatan pergerakan penerbangan di Bandara Adistjipto. (NDY)