LOS ANGELES, bisniswisata.co.id: Tak sedikit para penumpang maupun traveler yang memanfaatkan tempat pengisian baterai ponsel di bandara saat menunggu penerbangan. Sebenarnya aman atau tidak sih? Memang di sejumlah bandara umumnya menyediakan fasilitas tempat pengisian baterai dalam bentuk USB yang bisa dipakai penumpang pesawat secara cuma-cuma. Layanan ini pun begitu memudahkan traveler, khususnya yang tak membawa chargeran.
Sekilas, layanan itu memang begitu nyaman dan membantu penumpang maupun traveler. Ternyata, kebiasaan mengisi daya di port USB (seperti yang ada di bandara) itu berbahaya bagi perangkat Anda loh! Lengah sedikit, saldo rekening Anda bisa terkuras karena hal tersebut. Kok bisa?
Faktanya, Kantor Kejaksaan Distrik Los Angeles (LA) memperingatkan para pengguna ponsel pintar untuk berhenti mengisi daya di port USB tempat umum sebab itu bisa berujung peretasan. Dampaknya, perangkat akan terinfeksi malware berbahaya.
“Malware dapat menyelinap ke perangkat yang terhubung ke stasiun pengisian daya yang sudah terinfeksi. Parahnya, data dan kata sandi pengguna dapat dicuri oleh peretas,” tulis PhoneArena dalam laporannya, dikutip Rabu (20/11/2019).
Bukan tak mungkin hal itu dapat berujung pada kerugian materi, seperti pemerasan saldo aplikasi bank seluler pemilik ponsel pintar. Mengerikan, bukan? Peringatan dari Kantor Kejaksaan Distrik LA menyebutkan, “stasiun pengisian daya USB publik di bandara, hotel, dan lokasi lain berpotensi membahayakan perangkat di seluruh dunia.”
Untuk itu, para pengguna ponsel disarankan untuk membawa bank daya dan kabel masing-masing ketika mereka berpergian. Sudah banyak outlet-outlet yang menjual bank daya, baik secara daring maupun luring.
Seorang pakar keamanan cyber dari perusahaan teknologi IBM asal Amerika Serikat bernama Caleb Barlow punya masukan berbeda soal itu. Barlow mengatakan kalau colokan USB yang banyak ditemui di tempat pengisian baterai ponsel bandara dapat dimanfaatkan untuk kejahatan cyber seperti ia katakan pada media Forbes.
“Mencolok USB di tempat umum diibaratkan seperti menemukan sikat gigi di jalan dan memakainya untuk sikat gigi. Anda tak akan tahu perihal dari mana barang itu,” ujar Barlow sambil menambahkan colokan USB untuk mengisi baterai ponsel di bandara bisa saja dimodifikasi oleh penjahat cyber untuk meng-install virus hingga mencuri informasi tanpa sepengetahuan traveler.
Menurut survey dari IBN X-FORCE, bandara telah menjadi area kedua yang paling banyak diincar oleh penjahat cyber tahun 2018. Peringkatnya meningkat dari urutan ke-10 tahun 2017 lalu. (ndy/PhoneArena)