Avengers: Infinity War Mulai Guncang Bioskop Indonesia

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Lama dinanti-nantikan akhirnya menggebrak bioskop di Indonesia. Film Avengers: Infinity War mulai tayang di layar lebar hari ini, Rabu (25/4/2018). Seperti preseden sebelumnya, film ini masih bertahan lama. Pasal hari pertama main hingga akhir pekan ini, seluruh bioskop di Jakarta tiketnya sudah sold out.

Avengers: Infinity War adalah film terbesar yang pernah dibuat Marvel dalam 10 tahun perjalananya. Film ini memunculkan hampir semua tokoh superhero yang pernah muncul di 19 film produksi mereka. Meskipun film ini seolah penuh sesak dengan aksi para superhero yang sudah melekat di hati penonton, tapi semua superhero mendapatkan porsi yang sangat layak di film ini.

Film superhero ini memang sangat padat, tapi tidak kehilangan momen konyol di antara para karakternya. Terutama ketika ada pertemuan pertama antartokoh yang sama-sama punya karakter kuat seperti pertemuan Doctor Strange dan Tony Stark serta Thor dengan Peter Quill.

Film ini juga penuh hiburan, tidak membosankan. Drama yang disajikan di dalamnya bisa bikin larut dalam emosi, terutama pada sosok Thanos. Avengers: Infinity War juga mengajak penontonnya mengetahui lebih dalam seperti apa dunia Marvel dengan Knowhere dan Titan.

Selain itu, film perang ini penuh kejutan karena tidak akan tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya. Bahkan terkaget begitu film ini tiba-tiba selesai karena aksi-aksi yang disuguhkan benar-benar membuat larut dalam ceritanya. Jika pemburu adegan pascakredit, jangan cepat-cepat tinggalkan kursi. Anthony dan Joe Russo memberikan adegan ini untuk penontonnya.

Lebih dari 20 karakter pahlawan ada di film ini. Mereka melawan Thanos, makhluk ungu raksasa dari Titan yang yakin satu-satunya jalan menuju surga adalah menciptakan neraka. Ia hendak melenyapkan separuh populasi semesta demi menuju keseimbangan galaksi.

Caranya: infinity stones. Enam batu keabadian yang terbentuk lewat ledakan Big Bang. Space Stone, Mind Stone, Reality Stone, Power Stone, Time Stone, dan Soul Stone. Jika Thanos bisa mengumpulkan keenamnya dan meletakkan mereka di sarung tangan khusus miliknya, hanya dengan mengepalkan tangan ia bisa mewujudkan kiamat semesta.

Mengenyahkan ego masing-masing, para pahlawan super bersatu melintasi batas ruang, menghadapi Thanos. Meskipun, seperti dalam trailer Infinity War, satu demi satu tumbang. Sutradara Anthony dan Joe Russo menyusun porsi peran tiap pahlawan super dengan sempurna.

Mereka tak kehilangan taji dari filmnya masing-masing yang sudah berdiri sendiri sebelum infinity war meledak. Iron Man dengan segala teknologi yang dimilikinya. Doctor Strange dengan trik-trik penyihir dan permainan ruang, waktu dan pikirannya. Black Panther dengan vibranium dan pasukan Wakanda-nya. Scarlet Witch dengan lambaian tangannya. Captain America-atau kini ia lebih suka disebut Steve Rogers-dengan strategi dan komandonya.

Bahkan Groot dengan sulur-sulur cabang pohonnya. Ia dan Anthony bukan hanya membawa kekuatan para pahlawan super itu ke Avengers: Infinity War, melainkan juga detail-detail dalam tiap film yang pernah ada. Hampir setiap dialog dan adegan dalam film ini merujuk pada film Marvel Cinematic Universe yang telah tayang.

Dengan cemerlang, Marvel seakan mempersiapkan timeline dari film-filmnya-yang disebut sebagian orang membuat industri perfilman pahlawan super membosankan-detail demi detail, selama satu dekade terakhir. Dan sekali lagi, semuanya berujung pada pertempuran pamungkas, infinity war. Avengers: Infinity War. Its all been leading to this.

Meski baru bergabung dengan keluarga besar Marvel Studios saat menggarap Captain America: The Winter Soldier (2014), Russo bersaudara dengan apik merekap 18 film dalam MCU. Mereka menyelipkan peran masing-masing pahlawan super, pertempuran di masing-masing ruang, dengan pas. Itu juga berkat racikan skenario Christopher Markus dan Stephen McFeely.

Intro untuk memperkenalkan setiap tim pun menarik. Penonton setia film-film Marvel langsung tahu bahwa saat lagu menyentak seperti Hooked on a Feeling milik Bjorn Skifs terdengar di luar angkasa, itu pasti dari pesawat milik Guardians of the Galaxy.

Mereka juga tahu saat bulu kuduk remaja laki-laki meremang di sebuah bus sekolah, itu pasti Spider-Man. Pun, saat instrumen musik Afrika terdengar sayup mengiringi perkataan Steve Rogers, “aku tahu sebuah tempat,” itu pasti waktunya Black Panther dan Wakanda.

Russo bersaudara juga tak menghilangkan ciri khas humor yang mendadak ada di film-film Marvel, sejak Guardians of the Galaxy (2014), Ant-Man (2015), Spider-Man: Homecoming (2017), bahkan sampai Thor: Ragnarok (2017) yang sutradaranya berbeda-beda.

Di awal film, Anthony dan Joe membuat penonton tertawa terbahak-bahak lewat dialog yang renyah, nakal dan penuh sindiran, namun tetap berbobot dengan detail sejarah MCU. Namun jangan terjebak di kembangan tawa itu terus-terusan. Mereka juga menepati janji, seperti yang pernah dibocorkan oleh Joe, bersiaplah untuk patah hati.

Thanos adalah penjahat tak terhentikan dan dia tak terkalahkan, dia sangat pintar-levelnya genius-dan dia seperti Genghis Khan di semesta ini. Di antara emosi yang terombang-ambing karena dialog kocak dan patah hati karena kehilangan itu, penulis skenario juga memasukkan nilai-nilai yang menambah kaya film ini. Kesetiakawanan, kekeluargaan, bahkan kekompakan sesama perempuan dari perkataan Black Widow, “dia tidak sendirian” saat Scarlet Witch diserang-seperti isu #MeToo di Hollywood.

Sinopsis singkat: Film ini diawali hancurnya kapal mengangkut bangsa Asgardian setelah terjadinya peristiwa di Thor: Ragnarok. Kapal yang membawa Thor (Chris Hemsworth), Loki, Heimdall (Idris Elba), Hulk/Bruce Banner (Mark Ruffalo) serta seluruh Asgardian yang selamat dari Ragnarok itu dihadang kapal Thanos seperti yang terlihat di adegan pascakredit seri ketiga Thor tahun lalu. Di kapal itu, ada Batu Antariksa (Tesseract) yang disimpan Loki.

Di Bumi, ada dua Batu Infinity, yaitu Batu Waktu yang dijaga Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) dan Batu Pikiran yang terpasang di kepala Vision (Paul Bettany). Thanos mengutus anak buahnya ke Bumi untuk mendapatkan dua batu tersebut.

Pertempuran tak terhindarkan ketika anak buah Thanos, Black Order, muncul di New York dengan pesawat mirip donat. Doctor Strange memanggil Tony Stark (Robert Downey Jr.) setelah Hulk/Bruce Banner kembali ke Bumi memberitahu tentang kedatangan Thanos. Bersama Wong (Benedict Wong), mereka pun menghadapi serbuan Black Order. Mereka kemudian mendapatkan bantuan dari Spider-Man (Tom Holland). Pertempuran sengit pun terjadi.

Di sisi lain, Captain America/Steve Rogers (Chris Evans) muncul bersama Black Widow (Scarlett Johansson) dan Falcon (Anthony Mackie) untuk membantu Vision dan Scarlett Witch (Elizabeth Olsen) yang diserang Black Order. Begitu mampu melumpuhkan Black Order, mereka kemudian pergi menemui War Machine/Rodney (Don Cheadle) yang ternyata ada bersama Hulk sebelum ke Wakanda dan bertemu TChalla/Black Panther (Chadwick Boseman).

Di Antariksa, Thor akhirnya terselamatkan dari hancurnya kapal yang dia tumpangi setelah menabrak kapal yang membawa Guardians of the Galaxy. Dia kemudian menceritakan apa yang terjadi pada kapal dan bangsanya sebelum pergi bersama Rocket (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel) untuk mencari senjata baru. Gamora yang mendengar cerita Thor, menjadi khawatir dengan perilaku ayah tirinya itu. Bersama Star-Lord/Peter Quill (Chris Pratt), Drax dan Mantis, Gamora pergi memburu Thanos. (NDY)

Endy Poerwanto