JAKARTA, bisniswisata.co.id: Bisa mengakses internet meski sedang berada di pesawat pada ketinggian puluhan ribu kaki dari permukaan laut, tentu mengasyikan. Sejumlah maskapai bintang lima seperti Singapore Airlines dan Emirates sudah menyediakan layanan wifi gratis di berbagai rute penerbangan internasionalnya.
Bagaimana di Indonesia? Sejak Januari 2019, Citilink Indonesia memberikan layanan wifi gratis di pesawat. Namun, rute-rutenya masih sedikit karena baru satu pesawat yang dipasang teknologi inflight connectivity tersebut.
“Citilink adalah maskapai LCC yang pertama yang menawarkan konektivitas secara gratis di Asia Pacific,” ujar Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo, seperti dilansir laman Kompas.com, Kamis (21/3/2019).
Dilanjutkan, satu pesawat dengan layanan wifi gratis tersebut terbang untuk rute domestik. Rute tersebut yakni Jakarta-Denpasar, Jakarta-Medan, Jakarta-Balikpapan dan Jakarta-Batam.
Berdasarkan data Citilink, hampir 85 penumpang mencoba layanan wifi tersebut. Kata Juliandra, tingkat kegagalan koneksinya hanya di bawah 5 persen. Pada April 2019, Citilink akan memasang teknologi yang sama di pesawat kedua. Nantinya ucap dia, pesawat tersebut akan melayani penerbangan golden route atau rute yang favorit.
“Pesawat kedua akan kami pasang dan akan kami rotasikan ke rute-rute Yogyakarta, Solo, Surabaya dan Makassar,” katanya sambil menambahkan tahun 2019, Citilink menargetkan memasang teknologi wifi di 8 pesawat. Dengan begitu, hingga akhir 2019, para penumpang bisa menikmati layanan internet di 9 pesawat.
Dalam dua tahun ke depan, Citilink Indonesia menargetkan 50 pesawatnya jenis A320 terpasang teknologi inflight connectivity. Dengan begitu, maka akan kian banyak rute-rute penerbangan yang memiliki layanan Wi-Fi gratis.
Amankah wifi di pesawat? Para penumpang maskapai berbiaya murah (LCC) tak perlu cemas mati gaya berjam-jam dalam penerbangan. Sebab, maskapai LCC juga mulai menyediakan layanan koneksi wifi, misalnya saja Citilink Indonesia.
Namun, apakah koneksi internet di pesawat aman untuk penerbangan? Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo memastikan, layanan wifi di pesawatnya tidak mengganggu sistem penerbangan. “Kami memilih teknologi yang paling advance untuk penerbangan yaitu GX System,” lontarnya.
Selain itu, ucap dia, mitra yang digandeng menyediakan teknologi Wi-Fi di pesawat yakni Mahata Aero Teknologi, perusahaan yang sudah bermitra dengan perusahaan dunia lainnya. Perusahaan tersebut yakni Inmarsat sebagai penyedia satelit, Lufthansa System sebagai penyedia perangkat lunak dan Lufthansa Technik.
Juliandra mengatakan, teknologi yang digunakan sudah dijamin dan disertifikasi oleh Lembaga Regulator Penerbangan AS (FAA) hingga Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).
Selain itu, teknologi tersebut juga sudah melalui sertifikasi oleh Direktorat Kelaikan Udara Kementerian Perhubungan. “Tanpa itu kami enggak mungkin pasang itu. Jadi dari sisi safety pasti aman,” kata dia.
Teknologi yang dipasang sudah otomatis. Wifi akan menyala saat ketinggian pesawat mencapai 35.000 kaki. Sebelum mencapai ketinggian itu, wifi tigak bisa diakses. Tak hanya itu, wifi juga akan secara otomatis mati saat terjadi turbulensi pada pesawat. Wi-Fi akan hidup kembali saat kondisi pesawat kembali normal.
Direktur Utama Mahata Aero Teknologi Muhammad Fitriansyah mengatakan, pihaknya juga mematuhi aturan-aturan yang ada di Indonesia. Tidak hanya aturan dari Kementerian Perhubungan, namun juga dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. (NDY)