INTERNATIONAL KOMUNITAS LIFESTYLE

Aquatic Therapy di Karinda Sport Center Lebak Bulus, Jaksel Bikin Ibu-Ibu ‘Happy’.

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Salah satu olahraga yang dianggap aman dan baik untuk lansia adalah berenang. Berlatih secara teratur dengan suasana hati yang riang dikelilingi teman-teman lansia di kolam membuat semangat berlatih tambah meningkatkan kebugaran tubuh.

Apalagi pagi itu di kolam Karinda Sport Center di Jalan Karang Asri II Blok C2 No. 31 Cilandak, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan dipenuhi 15 an orang dengan aneka peralatan untuk aquarobic.

“ Pagi ini diawali dengan hujan lebat jadi banyak yang tidak hadir di kolam. Peserta latihan tertua 90 tahun, lainnya 50 tahun ke atas dan gerakan yang dilakukan adalah aquatic therapy karena sebagian juga banyak yang mengalami syaraf kejepit,” kata pelatih Yati Budiman di dampingi Lita, dua sahabat di dunia air ini.

Air memang menenangkan tubuh dan pikiran bahkan dapat menurunkan stress, rasa gelisah dan ketegangan selain mengendurkan otot-otot yang kencang dan tegang. Oleh karena itu dengan gerakan-gerakan tertentu sesuai arahan instruktur dalam latihan bersama itu, ada satu peserta yang mendapat gerakan khusus untuk mengatasi rasa nyeri di lutut misalnya.

Kolam terasa lebih hidup dengan menggemanya alunan suara penyanyi lawas Vina panduwinata yang ceria membuat gerakan-gerakan di air makin semangat. Tidak ada waktu untuk mengobrol, semua menyimak sambil mengikuti Yati Budiman dan Lita sebagai instruktur.

Tak ada wajah-wajah suram karena ibu-ibu cantik ini berlatih dengan semangat. Bertopi seperti pemain golf atau topi lebar melindungi muka, dilengkapi dengan mengenakan kaca mata hitam. Mereka berolahraga dengan style dan umur hanya bilangan angka. Di kolam dengan bantuan noodle dan swim belt dapat membantu mereka mengapung sekaligus untuk pembentukan otot dan kelenturannya.

Swim belt dan noodle sudah kami sediakan jadi peserta latihan tinggal pakai baju renang dan nyebur. Tidak harus bisa berenang karena peralatan yang dipakai membuat mereka aman dan nyaman dalam berlatih,” kata Yati Budiman.

Dalam bukunya Sehat & Langsing dengan Aquarobic, sang pengarang, Atie Hardjolukito mengatakan bahwa Swim belt dikenakan melingkari pinggang dan dilengkapi sabuk pengaman dan alat inilah yang memungkinkan peserta terapung di air dan terjamin tidak akan tenggelam.

Sedangkan Noodles adalah jenis pelampung yang ukurannya beragam berkisar antara 3,5 m, 7 cm dan panjangnya 175 cm dengan daya apung relatif kuat sehingga noodle bisa di duduki seperti ayunan, digelayuti untuk latihan penguatan kaki atau tempat berpegang di air sambil membuat gerakan yang dibutuhkan.

Latihan menyeluruh dengan olahraga air tampak sekali manfaatnya bagi komunitas ini. Apalagi saat berada di bawah permukaan air sebatas bahu, volume tubuh berkurang 99%. Misalnya berat badan mencapai 83 kilogram berarti dengan berolahraga air beban tubuh hanya 8,3 kg, kata Yati Budiman.

Wanita cantik yang sudah hampir tiga tahun terakhir melatih di kolam Karinda ini mengatakan olahraga air membuat tubuh segar dan berenergi. Latihan bisa di kolam dangkal maupun kolam dalam dan memungkinkan seseorang dapat bergerak leluasa dengan bantuan alat-alat tersebut.

Lista, instruktur memegang Noodles dan Yati Budiman, instruktur Aquarobic, Aqua Therapi ( paling depan kanan)

Meningkatkan kebugaran

Mereka yang datang ke kolam renang terutama pada jam 7.00-9.00 WIB setiap Selasa dan Jumat  memiliki berbagai alasan untuk berlatih termasuk yang berlatih jalan pasca serangan stroke dan penyakit lainnya.

Yati Budiman mengatakan selama 18 tahun fokus berlatih aquarobic dan kini 10 tahun terakhir menjadi instruktur bersertifikat, keluhan yang banyak ditemui adalah cedera lutut.

“Bagi wanita kerap malas berenang karena ‘ritual’ setelah renang cukup lama harus cuci dan mengeringkan rambut, dandan dan aktivitas lainnya untuk kembali tampil cantik,” ujarnya.

Yati mengatakan untuk penderita cedera lutut, HNP atau syaraf kejepit serta penyakit lainnya perlu berlatih secara konsisten dan mengikuti gerakan dengan baik dan benar sehingga bisa mengatasi cedera yang di deritanya.

“Kalau gerakannya benar maka hasilnya juga langsung dirasakan. Termasuk yang ingin menurunkan berat badan harus disiplin untuk keindahan tubuhnya sendiri , tegasnya.

Berenang bagi lansia dan penderita beragam penyakit memang sangat bermanfaat. Mengutip pernyataan Atie Hardjolukito dalam bukunya, salah satu sifat air yang dapat memberi manfaat adalah kemampuan untuk merangsang kerja jantung secara lebih efisien yang berhubungan dengan tekanan hydrostatic yaitu menekan sekuruh titik permukaan tubuh kita secara merata.

Hal ini berdampak membantu sirkulasi dan tekanan darah serta mempengaruhi detak jantung yang tidak tinggi soalnya renang akan memompa volume darah ke jantung kita.

Dampak lainnya juga akan terasa pada persendian karena faktor buoyancy atau daya apung mempunyai efek daya dukung pada tubuh dalam air sehingga mengurangi rasa sakit pada otot, tulang dan persendian.
Manfaat lainnya pada otot karena gerakan di air justru membakar kalori yang lebih banyak dan selanjutnya dipergunakan untuk penguatan otot.

Fibromvalgia, suatu keadaan otot yang terus terasa nyeri bisa diatasi dengan latihan renang dan aquarobic ini. Pengurangan berat badan juga bisa terjadi karena pembakaran kalori yang tinggi terlebih bila menggunakan peralatan seperty buoyancy belt, floats dan lainnya. Penyakit osteoporosis, asma dan gangguan pernafasan lainnya juga bisa diatasi dengan berlatih dalam air.

Yati mengatakan melatih lansia memang ada seni pendekatan tersendiri apalagi umur anggotanya yang berkisar 50-90 tahun. “Karena bukan olahraga prestasi dan sifatnya terapi maka bagi mereka yang tidak melakukan jumlah gerakan dengan lengkap dimaklumi saja karena yang penting gerakannya di air benar,”

Yati mengaku banyak anggota yang menunggu hari berlatih tiba karena mereka bisa berkumpul dan saling berbagi cerita dan kerap diakhiri dengan kuliner bersama. Soalnya latihan bersama ini meningkatkan kebugaran jasmani maupun rohani karena meningkatnya hormon bahagia.

Kebersamaan, kebahagian berlatih bersama dan saling memperhatikan kondisi anggota selain menambah persaudaraan juga membuat para lansia memiliki semangat hidup tinggi. Sementara anak-anak apalagi yang sudah memiliki rumah tangga tidak lagi memiliki waktu yang banyak menemani orangtyanya.

“Oleh karena itu jangan ragu berlatih renang karena bonusnya selain bugar juga bertambah teman dan bertambah saudara. Hormon kebahagian yang tidak bisa diatasi dengan obat juga jadi tambahan bonus lainnya ,” kata Yati mengakhiri dengan senyum menawan.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)