TRANSPORTASI

34 Tahun Mangkrak, Bandara Ngloram Digelontor Rp 72 Miliar

BLORA, bisniswisata.co.id: Selama 34 tahun Bandara Ngloram, Blora, Jawa Tengah (Jateng) mangkrak. Padahal keberadaan bandara ini sangat dibutuhkan masyarakat juga wisatawan untuk mempermudah sekaligus mempercepat perjalanan.

Karenannya pemerintah Jokowi menyiapkan anggaran sebesar Rp 72 miliar. Anggaran tersebut disiapkan untuk pengerjaan dua hal, yaitu perpanjangan runway atau landasan pacu dan pembangunan terminal Bandara Ngloram. Target pembangunannya sendiri diharapkan sudah selesai dan beroperasi secara komersil pada Tahun 2021.

“Ngloram itu lebih progresif, karena untuk tanahnya sudah selesai semuanya. Oleh karenanya kita menyediakan anggaran kurang lebih 72 miliar rupiah untuk pembangunan,” papar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2020).

Direncanakan Menhub akan berkunjung ke Bandara Ngloram bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bulan depan. “Jadi penerbangan perdana oleh saya itu baru boleh dilakukan kalau ada test flight terlebih dahulu. Sekarang sedang dilakukan oleh Bu Dirjen dan Pak Direktur Bandara, kalau bagus mungkin bulan depan saya ke saya mau ajak Pak Gubernur nanti,” ujarnya dilansir laman kontan, Ahad (12/1).

Saat ini, Bandara Ngloram memiliki runway sepanjang 1.200 meter x 30 meter dan belum memiliki terminal penumpang. Ke depannya, akan dilakukan 4 tahap pengembangan Bandara Ngloram.

Tahap pertama runway akan diperluas menjadi 1.400 meter x 30 meter, apron 84 meter x 60 meter, serta pembangunan terminal penumpang seluas 240 meter persegi dengan kapasitas lebih dari 50.000 penumpang per tahun.

Tahap ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020, agar dapat segera dioperasikan menjadi bandara komersil. Pada tahap kedua dilakukan pengembangan runway menjadi 1.600 meter x 30 meter, apron menjadi 127 meter x 90 meter, terminal penumpang menjadi 2.013 meter persegi dengan kapasitas 138.562 penumpang per tahun.

Tahap ketiga, runway diperluas menjadi 1.850 meter x 45 meter, apron menjadi 168 meter x 90 meter, dan terminal penumpang menjadi 3.726 meter persegi dengan kapasitas 237.390 penumpang per tahun.

Tahap terakhir direncanakan runway akan memiliki panjang 2.000 meter x 45 meter, apron seluas 168 meter x 90 meter akan difasilitasi untuk dapat menampung 4 pesawat ATR 72-600 serta dua pesawat Boeing 737-600, serta terminal penumpang yang luasnya 5.216 meter persegi dengan kapasitas 420.551 penumpang per tahun. (*)

Endy Poerwanto