RAJA AMPAT, bisniswisata.co.id: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat merencanakan tahun 2019 menambah objek wisata baru dengan membuka destinasi wisata Pianemo, yang menyuguhkan keindahan alam yang tak kalah menakjubkan. Pianemo menyajikan keindahan gugusan batu karang atau karst dan birunya laut yang eksotik.
“Untuk menuju ke objek wisata Pianemo kini kami tengah mengatur alur pelayaran dari Waisai menuju destinasi wisata Pianemo yang menjadi tujuan utama wisatawan saat berkunjung di Kepulauan Waigeo,” papar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Raja Ampat Yohanes B Rahawarin di Waisai, Selasa (13/11) mengatakan,
Dilanjutkan, pihaknya kini membuat regulasi berupa peraturan daerah untuk mengatur alur pelayaran di kawasan konservasi Raja Ampat termasuk jalur pelayaran Waisai menuju Pianemo. “Jadi perlu diatur alur pelayaran di kawasan konservasi kepulauan waigeo dan fam sehingga kidak semua kapal bisa masuk, agar jangan sampai merusak terumbu karang seperti kejadian kapal pesiar Inggris,” ucapnya.
Dalam menyusun regulasi, Pemkab Raja Ampat melakukan survei jalur pelayaran Waisai ibukota Kabupaten Raja Ampat menuju Pianemo dan telah ditetapkan kawasan mana yang kapal dapat berlayar. Selain itu, Kapal wisata ukuran apa saja yang dapat berlayar melalui kawasan tersebut. Kawasan mana saja yang kapal wisata dapat berlabuh dan buang jangkar untuk melakukan aktivitas menyelam maupun snorkeling.
“Hal tersebut diatur dalam regulasi dengan tujuan agar menghindari adanya kerusakan terumbu karang untuk menunjang pariwisata berkelanjutan bagi generasi Raja Ampat di masa yang akan datang,” ujarnya.
Tim penyusun regulasi saat ini turun ke masyarakat kampung- kampung kawasan perairan konservasi Waigeo dan Fam untuk berdiskusi dan Minta pendapat atas regulasi tersebut. “Kami upayakan regulasi tersebut tuntas sebelum akhir tahun 2018, kemudian disosialisasikan kepada stakeholder pariwisata, serta dapat berlaku di awal tahun 2019,” ungkapnya.
Pianemo terkenal dengan gugusan pulau karst menghadirkan pemandangan yang memesona. Gundukan kecil pulau-pulau karst dengan warna laut yang biru bisa dilihat dari Bukit Pianemo. Sebelumnya, wisatawan harus mendaki sekitar 320 anak tangga sebelum tiba di puncak Bukit.
Pianemo disebut-sebut sebagai Wayag versi kecil. Wayag adalah daerah yang masih termasuk ke dalam Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Di sana, punya pemandangan bukit-bukit karst yang menjulang.
Di balik cerita keindahan-keindahan Pianemo, ada satu hal yang menarik. Yakni arti kata Pianemo itu sendiri. Pianemo dari bahasa Biak. Ia menuturkan Piaynemo adalah sambungan antara bagian kepala dan gagang tombak atau harpun. Harpun adalah alat yang panjang berbentuk seperti tombak yang digunakan untuk menangkap ikan atau mamalia laut besar seperti paus. Harpun diikat dengan tali atau rantai untuk mempermudah nelayan menarik hasil buruan.
Bentuk Pulau di Piaynemo ini seperti terputus tiga kalau dari jauh. Waktu masih jauh, bagian ujung pulau seperti mata tombak. Semakin dekat itu terlihat bersatu. Bentuk pulau seperti tombak itu bisa dilihat wisatawan sejak dari Desa Wisata Arborek. Jika semakin dekat ke Pianemo, pulau-pulau itu akan terlihat menyambung.
Bentuk seperti harpun ini berada di sisi utara pulau. Pianemo sendiri terletak di Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dari Sorong, Piaynemo bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar enam jam perjalanan via laut. (EP)