PALEMBANG, bisniswisata.co.id: Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kian pekat di Palembang, Sumatera Selatan, membuat 14 jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II terganggu karena terbatasnya jarak pandang.
Dari 14 penerbangan, 6 jadwal keberangkatan dan 8 jadwal kedatangan. Satu kedatangan diantaranya merupakan penerbangan internasional dari Malaysia dan terpaksa dialihkan karena tidak dapat mendarat di Palembang.
General Manajer AirNav Palembang Ari Subandrio menjelaskan, jarak pandang di Bandara SMB II Palembang mulai memburuk pada pukul 05.30 WIB. Jarak pandang terendah mencapai 400 meter padahal, jarak pandang normal sekitar 800 meter. Akibatnya, penerbangan pagi tertunda hingga 2 jam dan baru bisa melakukan keberangkatan pada pukul 09.00 WIB.
Maskapai Air Asia rute Kuala Lumpur-Palembang bahkan sempat berputar-putar di langit Sumsel selama 18 menit sebelum akhirnya dialihkan ke Johor Baru. Hingga akhirnya pukul 10.30 WIB baru bisa mendarat di Palembang dan kembali berangkat ke Kuala Lumpur pada 11.47 WIB.
“Penerbangan terdampak kabut asap sejak 12 hari lalu. Kita sudah menerbitkan NOTAM [notice to airmen] terkait kondisi ini. Kami juga berkoordinasi dengan BMKG dan pihak bandara mengenai jarak pandang demi keselamatan penerbangan,” ujar dia seperti dilansir laman CNN, Selasa (24/09),
General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang Fahroji mengatakan, meski beberapa hari belakangan penerbangan terdampak kabut asap, namun belum ada penerbangan yang dibatalkan karena jarak pandang berangsur membaik hingga pukul 09.00 WIB.
Pada pukul 05.30, jarak pandang berada di posisi 1.100 meter, lalu berkurang menjadi 400 meter pada pukul 06.00 WIB. Kemudian pada pukul 06.30 WIB menurun drastis menjadi 300 meter dan baru normal 800 meter pada pukul 09.00 WIB.
“Penerbangan yang akhirnya tertunda beragam ada yang datang dari Jakarta, Pangkal Pinang, Riau, dan penerbangan internasional Kuala Lumpur. Kejadian ini sudah terjadi dua kali berturut-turut,” kata Fahroji.
Keberangkatan yang terdampak pada Senin (23/9) yakni 2 maskapai rute Palembang-Cengkareng, 2 maskapai Palembang-Pangkal Pinang, 1 maskapai Palembang-Bengkulu, dan 1 maskapai Palembang-Batam.
Sementara untuk kedatangan yakni 2 maskapai rute Cengkareng-Palembang, 2 maskapai rute Batam-Palembang, 2 maskapai rute Pangkal Pinang-Palembang, serta 1 maskapai Pekanbaru-Palembang. Kemudian satu penerbangan terpaksa harus dialihkan yakni rute Kuala Lumpur-Palembang. (ndy)