PADANG, bisniswisata.co.id: Sport Tourism terus dihelat di Sumatera Barat (Sumbar). Selain lomba balap sepeda Tour de Singkarak, kini Padang mengembangkan wisata olahraga lari maraton bertajuk “Minang Geopark Run”, pada Ahad 1 Desember 2019. Event yang diikuti sebanyak 118 pelari ini digelar di beberapa wilayah destinasi geopark Sumbar, jadi ada dua landscape yakni, danau dan gunung, nantinya para pelari juga akan melintasi beberapa kawasan wisata.
Minang Geopark Run merupakan kedua kalinya digelar di Sumbar. Antusiasme masyarakat dan peserta cukup tinggi, serta kepuasan menundukkan rute yang cukup menantang, yaitu Jam Gadang – Lobang Jepang – Janjang Saribu – Benteng Fort de Kock untuk kategori explore geopark bagi peserta perorangan menjadi tantangan tersendiri.
Lomba maraton dengan pilihan jarak 5K, 10K dan 21K juga ada kategori ultra maraton atau maraton dengan jarak tempuh yang sangat jauh sekitar 90 kilometer. Kategori ini dibagi untuk peserta perorangan dan peserta tim. Kategori perorangan akan start di Lubuk Basung Kabupaten Agam dan finis di Ngarai Sianok Bukittinggi.
Sementara untuk kategori ultra tim, start dibagi tiga lokasi, yaitu Lubuk Basung – finis di Ngarai Sianok. Istano Pagaruyung, Tanah Datar – finis di Ngarai Sianok dan Kelok Sembilan, Limapuluh Kota – finis di Ngarai Sianok. Peserta adalah komunitas lari beranggotakan 10 orang atau satu tim termasuk 1 orang pelari perempuan.
Minang Geopark Run merupakan event tahunan hasil kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung, Pendidikan Tinggi Teknik Indonesia dan Dinas Pariwisata Sumatera Barat ini, diharapkan bisa menjadi salah satu even sport tourism yang bisa mempromosikan potensi wisata di beberapa daerah Sumatra Barat yang memiliki ciri khas, spesifik, kateristik, unik bahan menarik seperti geopark yang sangat keren.
Diharapkan lomba lari maraton bisa menjadi pengungkit sekaligus magnet penarik wisatawan untuk datang. Juga menjadi ajang yang efektif dalam mewujudkan Taman Bumi (Geopark) di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi geopark kelas dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG).
Dan tahun ini, para pelari akan menghadapi rintangan yang cukup menantang, baik berupa tingkat kesulitan track lari, serta jarak tempuh yang cukup panjang. Namun selama menempuh perjalanan, para pelari ini akan disuguhkan pemandangan yang indah berupa Danau Maninjau, serta melintasi beberapa lokasi wisata di Agam seperti Objek Wisata Linggai di Danau Maninjau, kelok 44, Lawang Park dan finish di Tabiang Takuruang di Ngarai Sianok. (redaksi@bisniswisata.co.id)