SEMARANG, bisniswisata.co.id: Membuka tahun 2020, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pertama kali dikunjungi Kapal Pesiar MV Aidavita. Saat buang jangkar pada, Rabu (15/1/2020), kapal pesiar ini mengangkut 1.238 wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara di Eropa dan Asia Tenggara.
Kedatangan seribuan wisman dari Jerman, Belanda, Australia, dan Thailand yang hendak berwisata ke Objek Wisata Candi Borobudur, Kawasan Kota Lama Semarang, Kelenteng Sam Poo Kong, serta Lawangsewu, Mereka disambut langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N. Rachmadi.
Sinoeng bahkan mengalungkan untaian bunga kepada dua wisman yang turun dari kapal pesiar dengan panjang 202,85 meter dan lebar 8 meter. Rencananya ada 26 kapal pesiar yang akan singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada tahun ini dan jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya tercatat 24 kapal pesiar.
“Ini kapal pesiar pertama yang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada 2020, harapannya menjadi pembuka kita menyambut kunjungan-kunjungan wisman berikutnya yang datang,” kata Sinoeng.
Selama 2020, Target jumlah wisman yang berkunjung di Jateng sekitar 877 ribu orang. Guna mencapai target tersebut, Sinoeng meminta jajarannya maupun pemerintah kabupaten/kota dan pegiat wisata menawarkan sesuatu berbeda dari biasanya sehingga menarik minat wisatawan nusantara maupun asing. “Kita harus menawarkan sesuatu yang berbeda dan hanya ada di Jateng,” ujarnya.
Dilanjutkan wisman tertarik berkunjung ke Museum Kereta Api di Ambawara, Kabupaten Semarang. “Ada semacam cerita bahwa kereta api kuno yang sekarang sulit ditemui di Eropa, ternyata ada di negara-negara Asia, salah satunya Indonesia, sehingga mereka tertarik,” katanya dilansir laman Republika.
Kedepannya, Disporapar Jateng juga berencana mengatur jadwal kedatangan wisman dengan kapal pesiar bersamaan dengan kegiatan yang ada pada kalender wisata. “Momennya kami samakan, supaya kedatangan mereka (wisman, red) ada hasil maksimal. Kedatangan kapal pesiar paling tidak seribu. Sayang kalau tidak kita maksimalkan ,” ujarnya. (*)