NEWS TECHNO

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Bisnis perusahaan rintisan (startup) di bidang jasa keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) terus tumbuh. Bahkan membawa kemajuan dalam infrastruktur pembayaran digital di Indonesia. Dampak pertumbuhan yang positif itu juga dirasakan Xendit – penyelenggara gerbang sistem pembayaran digital yang berdiri sejak tahun 2016.

“Selain sederhana dan muda digunakan dalam proses pembayaran di Indonesia, Xendit juga diintegrasikan ke sistem pengguna secara cepat. Ditambah lagi layanan kepada konsumen dilakukan secara Tim yang siap membantu pelaku bisnis, merupakan strategi utama kerja yang kami terapkan dalam melayani konsumen,” papar Chief Operating Officer (COO) Xendit, Tessa Wijaya soft launching XenSpace di Gedung Victoria Ground Floor, Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).

Tessa menilai kemajuan teknologi bidang jasa keuangan di negara lain, juga harus berkembang dan maju di Indonesia. Saat ini, Xendit melayani berbagai macam bisnis di Indonesia yang memerlukan layanan pembayaran daring. Klien-klien Xendit sangat beragam, mulai dari UMKM, perusahaan rintisan, hingga korporasi besar.

“Kami ingin agar pengusaha dan pemimpin perusahaan dapat memusatkan perhatiannya untuk strategi-strategi pengembangan bisnis dan memajukan usahanya tanpa harus mengkhawatirkan mengenai proses keluar masuk uang ataupun rekonsiliasi pada akhir bulan,” ucap Tessa yang mengaku Xendit mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen per minggu.

Dilanjutkan, produk yang disediakan Xendit adalah XenPayments (penerimaan pembayaran), XenInvoice (sistem pengelolaan invoice), XenDisburse (pengiriman dana), XenBatch (batch disbursement – pengiriman beberapa transaksi dalam satu perintah), XenCheck dan XenFraudCheck (proses KYC – Know Your Customers – otomatis).

Menurutnya, di dunia startup saling bertukar ide dan mendukung satu sama lain sangatlah penting. Hal tersebut menjadi salah atau faktor agar perusahaan rintisan di Indonesia bisa terus tumbuh dan berkembang. Dan bertukar ide dan pendapat merupakan suatu hal yang positif untuk ekosistem perusahaan rintisan di Tanah Air. Diharapkan, dengan terbangunnya relasi antar pelaku startup bisa saling membantu dan mewujudkan budaya yang terbuka.

“Berbagai macam perusahaan berbagai macam startup bisa saling berbagi dan saling mendukung supaya kita sama sama bisa maju,” ungkap Tessa sambil menambahkan XenSpace sendiri berlokasi di Gedung Victoria Ground Flour, Jakarta Selatan dan dapat digunakan secata gratis oleh para startup dari berbagai bidang.

Fasilitas yang tersedia di antara lima ruang pertemuan dengan kapasitas empat sampai enam orang, dan ruang kerja yang dilengkapi dengan akses internet. XenSpace juga dapat diubah menjadi event space dengan kapasitas hingga 100 peserta. “Rencananya akan dibuka dari pukul 9 pagi sampai 6 enam sore. Kan sekarang ini banyak startup belum memiliki situs atau sistem sendiri, mereka dapat dengan mudah menggunakan platform kami. Namun, perusahaan yang sudah memiliki tim teknis dan website, dapat berintegrasi dengan sistem kami melalui API (Application Program Interface) denhan cepat,” ungkap Tessa.

Karenanya, lanjut dia, melalui XenSpace, Xendit ingin menyediakan platform untuk bertukar pendapat dan berbagi ide bisnis. Para wirausaha akan memiliki kesempatan untuk bertatap muka dan berbincang mengenai ide yang tengah mereka garap dengan sesama wirausaha, praktisi teknologi, hingga orang yang tidak dikenal sekalipun. (end)

Endy Poerwanto