SORONG, bisniswisata.co.id: Aurelien, wisatawan asal Swiss dilaporkan terjebak dan hilang di dalam hutan Misool, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Aurelien masuk dan melakukan perjalanan wisata di Hutan Misool tanpa pemandu wisata. Hilangnya pelancong asing sejak Selasa (8/10) mendapat perhatian serius Tim Basarnas Sorong dengan melakukan proses evakuasi.
Namun hingga Kamis (10/10) malam, proses pencarian dihentikan sementara karena kondisi medan yang sulit dijangkau. “Tim pencari korban di Misool ditarik kembali ke Sorong. Bagi masyarakat setempat jika menemukan turis asing segera melapor,” papar Kepala Kantor Basarnas Sorong, Sunarto.
Dijelaskan, Aurelien melakukan perjalanan darat dari Kampung Gamta menuju Kampung Atkari Pulau Misool dengan lama perjalanan 10 hari. Setelah lewat dari satu minggu, wisatawan itu meminta pertolongan dengan melaporkan kontak darurat International Emergency Response Coordination Center (IERCC) 911 agar dievakuasi.
“Korban meminta dievakuasi karena logistik telah habis dan tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan yang telah direncanakan. Saat ini tim dari Basarnas Sorong sedang melaksanakan perjalanan dengan jalan darat menuju titik dimana korban berada yakni Hutan Atkari untuk mengevakuasi korban,” ujar Sunarto seperti dilansir Antara, Jumat (11/10/2019).
Menurutnya, kendala pencarian adalah medan yang sulit menuju tempat atau titik di mana korban minta pertolongan melalui satelit. Akses menuju tempat itu berkarang terjal. “Operasi pencarian dihentikan sementara dan masih dilakukan pemantauan titik di mana korban meminta pertolongan untuk operasi lebih lanjut,” ujarnya.
Setiap sudut Pulau Misool, yang merupakan Kepingan “Surga” di Raja Ampat memang menyuguhkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Mulai dari bentangan pantai dan pasir putihnya, taman laut yang eksotis, danau ubur-ubur sampai dengan hutan mangrove.
Selain itu, Pulau Misool memiliki deretan batu karang di bagian timur merupakan satu dari empat pulau terbesar di Kepulauan Raja Ampat. Pulau terbesar di gugusan kepulauan tersebut berbatasan dengan Laut Seram dimana perairan tersebut merupakan jalur lintas binatang laut lepas seperti paus.
Aktivitas Wisata di Misool antara lain Snorkeling dan diving yang tentunya tak boleh dilewatkan saat menjejakkan kaki di kawasan wisata ini. Saking banyaknya titik penyelaman yang memukau, rasanya akan butuh banyak waktu untuk menjelajahi taman laut Pulau Misool, yang masih alami dan sangat kaya ini.
Juga bisa mencoba Scuba Diving atau kayaking untuk melihat beragam jenis ikan, terumbu karang, hiu, penyu, pari, dan biota laut lain yang menghuni surga bawah laut Pulau Misool. Karena begitu jernih, kamu bahkan bisa mencapai hingga jarak pandang 25 meter!
Di Pulau Misool, harus menyempatkan diri untuk berkunjung ke Danau Ubur-ubur. Seperti namanya, danau ubur-ubur ini merupakan tempat berkoloninya ubur-ubur yang sangat cantik. Jangan khawatir, karena semua ubur-ubur yang ada di danau ini tidak beracun sehingga aman untuk dikunjungi
Yang ngak kalah penting, untuk berfoto di puncak bebatuan karst Pulau Misool, Goa Putri Termenung (trekking sedikit menyusuri gua untuk ber foto dengan stalakit berbentuk patungan putri sedang termenung), atau mengunjungi Goa Tengkorak untuk melihat tempat bersejarah dimana masyarakat Misool menyimpan jasad orang yang sudah meninggal.
Aktifitas wisata laiinya menjelajahi pemandangan eksotis flora dan fauna hutan mangrove di sekitar Pulau Misool yang nyaris belum terjamah kerusakan dan polusi. Serta sebuah lokasi tersembunyi di Pulau Misool yakni labirin batuan karst untuk melihat keberadaan lukisan berbentuk tangan manusia, ikan, dan lainnya di dinding-dinding gua atau yang disebut juga dengan petroglyph. Bayangkan, lukisan cantik berwarna dominan merah tersebut diperkirakan berusia sekitar 5.000 tahun!
Bukan hanya kekayaan dan keindahan alam, Pulau Misool juga memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang masih sangat kental. Ada beberapa desa di sekitar Pulau Misool yang menarik untuk dikunjungi. Di desa ini, juga bisa melakukan wisata kuliner untuk mencoba makan khas masyarakat Papua, yakni Papeda yang dikombinasikan dengan segarnya Kuah Kuning dan Ikan Tude Bakar, juga lezatnya Dabu-dabu dan sambal rica. (ndy/ant)