DENPASAR, bisniswisata.co.id: Bisnis wisata Spa di Bali begitu berkembang pesat, sayangnya tidak dibarengi dengan pemijat atau terapis yang memadai lantaran masyarakat yang dominan sebagai terapis memilih bekerja di luar negeri.
Pembina Asosiasi Spa di Bali (BSWA) Lulu Susiana Widjaja mengatakan setiap tahunnya, selalu ada saja layanan spa baru yang dibuka di Bali dengan tren pertumbuhan sekitar 45%. Kebanyakan dari pengusaha spa mempekerjakan lulusan terapis baru. Sementara, terapis yang cukup berpengalaman lebih memilih menjadi terapis di luar negeri karena gaji lebih tinggi.
Menurutnya, masalah ini cukup memberatkan pengusaha spa di Bali. Para pengusaha ini harus berkompetisi ketat karena menjamurnya tempat spa baru dan berebut ahli terapis. Sering kali, masalah harga juga menjadi persoalan.
“Makanya usaha spa di Bali banyak yang buka tutup, tapi ini bagusnya untuk konsumen karena memacu pengusaha untuk selalu memberikan layanan yang terbaik,” lontar Susiana seperti dilansir laman Bisnis, Senin (28/5/2018).
Dilanjutkan, spa-spa yang cukup terkenal di Bali berada di kawasan Nusa Dua, Badung dan Ubud, Gianyar. Di daerah tersebut, spa-spa banyak ditemui tidak hanya di layanan hotel, tetapi juga pinggir jalan. “Kalau bisnis spa di Bali memang masih sangat bagus tetapi persaingan juga tambah banyak,” katanya. (EN)