YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Wisata Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di Kompleks Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, kini ditambah koleksi wahana baru, yang semakin memanjakan wisatawan untuk wisata museum. Wahana baru itu, kemarin diresmikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Dalam monumen pesawat TNI AU dipajang empat pesawat masing-masing C-130 Hercules, Fokker 27 TS, Il Yusin Il-14 Avia, dan F-4 Hawker Hunter. Sementara untuk museum engine R Ahmad Imanullah jumlahnya ada 36 yang berasal dari engine pesawat tempur, latih, angkut, dan helikopter.
Monumen dan museum itu melengkapi keberadaan monumen lain yang sudah ada di Museum Pusat TNI AU Dirgantara, sebelumnya. Peresmian monumen pesawat dan museum engine diawali dengan penekaan tombol sirene, dilanjutkan penandatanganan prasasti dan naskah berita acara Panglima TNI serta penyerahan miniatur pesawat dari Panglima TNI kepada kepala Muspusdirla Kolonel Sus Dede Nasrudin dan pemberian kenang-kenangan kepada ahli waris keluarga R Ahmad Imanullah.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, monumen dan museum engine pesawat ini bukan hanya sebagai tempat untuk mengabadikan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU semata. Namun yang lebih penting lagi dapat menjadi wahana visual dalam pendidikan bagi generasi muda, terutama yang menyangkut dengan sejarah dan peran dari pesawat-pesawat tersebut.
“Jadi, keberadaan monumen dan museum engine pesawat ini tentunya penting, sebab tanpa adanya benda tersebut di tempat ini tentunya generasi muda tidak akan mengetahui sejarah bangsanya sendiri,” tandas Hadi seperti dilansir laman Sindonews.com, Rabu (25/04/2018).
Menurut Panglima, dengan melihat monumen ini, tentunya para generasi muda Indonesia akan tahu jika TNI AU pernah tercatat dalam sejarah sebagai angkatan udara terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Karena itu harus terus diabadikan, apalagi sejarah yang berlangsung pada masa lalu itu juga tidak akan bisa dihapus. “Karena itu, museum ini bukan hanya harus dijaga, namun seiring dengan era digital juga harus dikembangkan dan direnovasi secara modern, diantaranya dengan membuat virtual koleksi pesawat di tempat ini sehingga orang yang akan mengetahui tinggal mengkliknya,” tandasnya.
Dankoharm atau Marsda TNI Dento Priyono mengatakan, penambahan monumen dan museum engine pesawat ini sudah sesuai dengan rencana pimpinan TNI AU yang akan melengkapi koleksi museum dengan pesawat yang pernah digunakan TNI AU dalam berbagai operasi dalam mengamankan NKRI.
Selain itu, museum juga merupakan tempat yang paling tepat untuk mengabadikan dokumen-dokumen penting tentang perjalanan TNI AU dalam pengabdiannya dari zaman dahulu hingga sekarang. (NDY)