FASHION

Wastra Nusantara dapat Perhatian Sekolah Mode di Roma

LONDON, bisniswisata.co.id: Wastra atau kain tradisional nusantara mendapat perhatian dari mahasiswa dan tenaga dan tenaga pengajar sekolah Mode KOEFIA di Roma, Italia. Perhatian itu karena ingin tahu proses sejarah lahirnya wastra, mempelajari wastra hingga mempraktikan secara langsung pembuatan batik, tenun dan kain ikat.

Tercatat sekitar 40 mahasiswa dan tenaga pengajar sekolah Mode KOEFIA, bahkan melakukan kreasi membuat rancangan dengan menggunakan ragam wastra nusantara. Kegiatan yang diadakan di KBRI Roma, Italia itu dibuka secara resmi Dubes Indonesia di Roma, Esti Andayani, Selasa (26/3/2019).

“Fashion dan desain sebagai salah satu elemen penting ekonomi kreatif dan kini tengah digencarkan di Indonesia agar mendunia. Kami berharap mahasiswa KOEFIA dapat terinspirasi dari acara ini untuk proses kreatif selanjutnya. Saya ingin peserta pelatihan dapat menghadirkan interpretasi atas nilai dan warisan budaya kain Indonesia dalam rancangan busana,” papar Dubes Esti.

Dilanjutkan acara ini terselenggara hasil kerjasama KBRI Roma dengan KOEFIA. “Event ini sangat tepat waktu, seiring dengan momentum Peringatan 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia–Italia. “Tema perayaan yang dipilih adalah promosi kerja sama industri kreatif dan UKM,” lontarnya seperti dilansir Antara London, Kamis (28/03/2019).

Wakil Kepala Perwakilan RI, JS George Lantu mempresentasikan beragam wastra Indonesia termasuk batik, tenun, dan kain ikat. Juga menjelaskan sejarah, jenis, arti dan nilai-nilai penting dari wastra Indonesia.

Peserta pelatihan diberi kesempatan untuk melihat, memegang, dan mencermati berbagai wastra yang dipamerkan. Ranty Yustina Dewi, mahasiswi program Master dari Universitas Calabria, memperagakan cara membatik, sambungnya.

Para mahasiswa antusias mencoba membuat gambar dengan canting dan malam di atas sehelai kain. Mereka terkesan dengan prosess pembuatan batik. “Menakjubkan sekali mempelajari pembuatan batik, cara pemakaian, serta arti yang berbeda dari berbagai motif.” ujar Caterina, salah seorang mahasiswa.

Adna, siswa lainnya mengakui belajar membatik ternyata sangat menyenangkan. “Batik penuh dengan warna dan keindahan alam persis seperti Indonesia,” ujarnya. (NDY)

Endy Poerwanto