EVENT

400 Perenang Ikuti SEASF 1st South East Asian Master Swimming Championship di GBK 30-31 Maret 2019

Jumpa pers SEASF 1st South East Asian Master Swimming Championship 2019 (Foto: Beritasatu Photo / Hendro D Situmorang )

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah renang master internasional bertajuk SEASF 1st South East Asian Master Swimming Championship 2019. Pertandingan renang antar club master di kawasan Asia Tenggara ini diikuti lebih dari 17 negara.

“Event yang baru kali pertama digelar ini melibatkan 400 atlit dan akan berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, 30-31 Maret 2019. Ini merupakan  kejuaraan renang master jarak pendek kolam 25 meter pertama di Gelora Bung Karno ( GBK),” kata Ketua panitia, Wisnu Wardhana, hari ini.

Meski bertajuk Kejuaraan Renang Master Asia Tenggara, namun dari 400 an peserta bukan hanya dari kawasan terapi juga dari Australia, Amerika Serikat, Italia, Uni Emirate Arab, Aljazair, Belanda, dan lainnya.

Di antara peserta internasional yang hadir adalah perenang asal Amerika Serikat yang juga peraih medali emas Olimpiade, Jason Lezak yang pernah merebut 4 medali emas Olimoiade, akan memperkuat tim JAQ. Ada juga peraih emas Olimpiade asal Australia, Bill Kirby.

Para peserta lomba kali ini tidak akan membawa nama negara, melainkan nama komunitas mereka. “Bisa saja membawa nama klub, kantor atau mungkin sekadar komunitas ekspatriat di Indonesia,”kata Wisnu.

Menurut Wisnu, mayoritas peserta memang berasal dari dalam negeri atau juga dari eksptariat yang tinggal di negara-negara Asia Tenggara. Pesertanya selain dari kawasan Asia, juga terbuka untuk umum. Artinya non Asia diperbolehkan mendaftar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Walaupun kegiatan tersebut bertajuk Asia Tenggara, kata Wisnu, namun para pesertanya juga ada yang berasal dari negara-negara di luar kawasan Asia Tenggara, antara lain Jepang, Hong Kong, Australia, Italia, Uni Emirat Arab, Aljazair, Belanda, Amerika Serikat dan masih banyak lagi

IMS turunkan 72 peserta

Anita Sapardjiman, Ketua Indonesia Masters Swimmer ( IMS) mengatakan pada SEASF 1st South East Asian Master Swimming Championship 2019, pihaknya menurunkan 72 anggota klubnya. IMS memang aktif mengikuti beragam pertandingan master di dalam dan luar negri.

Pada 9 Desember 2018 lalu Indo Master Swimmer ( IMS)  menjadi juara umum dan menurunkan sedikitnya 83 anggota klubnya untuk mengikuti 2nd Indonesia Open Aquatic Championship 2018.

“ Bagi para master mereka berlomba tanpa beban sambil bersilaturahmi meski masing-masing punya target untuk berprestasi terbukti prestasinya sudah dua kali jadi juara umum di ajang Aquatic Championship,” kata Anita Sapardjiman di dampingi Benhar, anggota IMS.

Di klubnya, kata Anita, hubungan antar anggotanya begitu akrab bahkan seperti hubungan keluarga dan mereka sering bertemu di luar kolam untuk kuliner dan berwisata ke berbagai kota sambil menjajal kolam di berbagai daerah.

Klub renang Indonesia Master Swimmer ( IMS)  yang Desember tahun lalu menjadi juara umum Indonesia Aquatic Championship

Perbanyak event

Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo mengatakan, publik menilai selama pagelaran renang di Asian Games 2018 banyak yang terpukau dengan kolam renang GBK. Berangkat dari sukses Asian Games kini untuk menjaga momentum pihaknya semakin mempopularkan  beragam pertandingan.

“Ini artinya publik percaya dengan kolam renang GBK yang sudah di renovasi, punya standart internasional. Dengan banyaknya event internasional, maka ini juga mendukung usaha Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” ujar Harlin yang juga menjabat sebagai Sekjen SEASF.

Wisnu mengatakan event ini akan berlangsung selama dua hari dan melombakan 34 nomor. Renang master diikuti mulai dari perenang berusia 25 tahun ke atas. Perenang tertua ada yang mencapai usia sekitar 84 tahun.

“ Khususnya renang bisa menjadi gaya hidup sehat masyarakat Indonesia yang memang dikenal sebagai negara bahari,” papar Wisnu.

Kategori usia yang dilombakan adalah usia 25-29 tahun, usia 30-34 tahun, usia 35-39 tahun, usia 40-44 tahun, usia 45-49 tahun, usia 50-54 tahun, usia 55-59 tahun, 60-64 tahun dan seterusnya.

Sedangkan nomor yang dipertandingkan adalah putra putri gaya bebas, gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu semua melombakan mulai jarak 25 M, 50 M, 100 M.

Hanya gaya bebas yang ada jarak jauh 200 M.  Lalu ada nomor 100 m gaya ganti. Untuk estafet nomor yang dilombakan 4×25 M gaya bebas, 4×25 M gaya ganti, 4×25 m gaya ganti campuran, 4×25 M gaya bebas campuran.

Pertandingan berlangsung selama dua hari, dimulai sejak pukul 08.00 WIB sampai acara selesai. Pihaknya pun tidak menarik biaya tiket bagi masyarakat yang ingin menonton, atau dengan kata lain, gratis, tegas Wisnu.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)