YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Ujian Nasional ternyata memberi berkah tersendiri bagi bisnis perhotelan di Yogyakarta. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan momentum ujian nasional baik SMA maupun SMP memiliki pengaruh dalam mendongkrak okupansi atau tingkat hunian hotel berbintang di Yogyakarta.
“Selama ujian nasional (UN) okupansi hotel berbintang rata-rata melonjak seperti saat ini yang menjadi 70%,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Minggu (22/4/2018).
Meski saat ini dalam masa low season atau musim sepi pengunjung, kenaikan okupansi selama musim UN baik SMA maupun SMP cukup menjadi pelepas dahaga bagi pengusaha perhotelan sebelum memasuki Bulan Ramadhan. “Alhamdulillah okupansi sudah membaik menjelang puasa. Kebanyakan didongkrak rombongan-rombongan sekolah karena banyak siswa yang libur selama kakak kelasnya mengikuti UN,” kata dia.
Saat Bulan Ramadhan pada Mei okupansi biasanya kembali mengalami penurunan. Seperti tahun-tahun sebelumnya okupansi hotel saat bulan puasa rata-rata hanya mencapai 40%. “Sehingga okupansi saat ini sangat menolong sebelum memasuki bulan puasa,” kata Istijab.
Hingga saat ini terdapat 166 hotel berbintang dan 1.030 hotel nonbintang. Sekitar 60% hotel berada di Kota Yogyakarta dan sisanya berada di kabupaten lain di DIY. “Program Meeting, Incentive, Converence, and Exhibition atau MICE masih menjadi andalan kami untuk menjaga stabilitas tingkat kunjungan,” kata dia.
Public Relations Hotel Tentrem Yogyakarta, Venta Pramusanti mengatakan bahwa momentum UN atau liburan sekolah tidak terlalu berpengaruh terhadap okupansi Hotel Tentrem. Kendati demikian, menurut dia, okupansi Hotel Tentrem saat ini terbilang tinggi yakni mencapai 71% sejak awal April.
Tamu-tamu yang menginap di Hotel Tentrem, menurut Venta, rata-rata berasal dari korporasi ataupun pemerintahan. “Jadi rombongan sekolah yang saat ini memadati Yogyakarta tidak berdampak langsung pada tingkat hunian Hotel Tentrem,” kata dia. (ANT)