BANGKOK, bisniswisata.co.id: Hatsathorn Srisuk, manajer proyek, berbagi konsep edisi Songkran 2023, mengatakan bahwa “proyek ini bertujuan untuk menggunakan teknologi blockchain untuk menciptakan nilai bagi Nong Sukjai dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan di berbagai provinsi untuk menemukan Nong Sukjai. 

Sukjai berdasarkan karakteristik provinsi yaitu proyek bertujuan untuk kembangkan pariwisata melalui olahraga untuk memberikan hiburan bagi wisatawan dan sebagai suvenir bagi wisatawan untuk dikoleksi dalam perjalanan mereka dengan menggunakan teknologi blockchain untuk membuat aset digital.

Proyek ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, bisnis dan pengusaha. Telah diluncurkan di lima provinsi, termasuk Bangkok, Khon Kaen, Rayong, Phuket, dan Chiang Mai, dengan tiga tingkat kesulitan untuk Nong Sukjai: umum, langka, dan sangat langka, yang dapat dipindai dan dikumpulkan oleh wisatawan. 

Akan ada nong sukjai yang berbeda di setiap daerah, dan barang yang berbeda untuk dikumpulkan wisatawan dengan memindai di toko yang berpartisipasi.

Fase 1 proyek akan dimulai antara 13-15 April 2566 dengan total 5.550 buah dalam format acak. 5.000 buah nong sukjai biasa, 500 buah nong sukjai langka, dan 50 buah nong sukjai super langka akan berada di tempat wisata Songkran di lima provinsi: Jalan Ratchaprasong di Bangkok (1.110 buah), Jalan Nimmanhaemin di Chiang Mai (1.110 buah) ), Jalan Thalang di Phuket (1.110 buah), Jalan Khao Niao di Khon Kaen (1.110 buah), dan Jalan Yomjinda di Rayong (1.110 buah). 

Pada tahap kedua dari proyek ini, kumpulan “Edisi Komunitas 2023” yang terdiri dari 300.000 nong sukjai akan didistribusikan ke 15 lokasi wisata dan komunitas di lima provinsi yang sama dari 15 Mei hingga 15 Agustus 2023.