KOMUNITAS

Tadabbur Alam & Doa Bersama Melawan Pandemi Oleh Majlis Shilaturrahim.

Kawasan wana wisata Curug Cilember sekaligus tempat ideal tadabbur alam. ( Foto: jabarprov.go.id)

CISARUA, bisniswisata.co.id: Wisata religi, tadabbur alam menjadi pilihan Majlis Ta’lim Shilaturrahim, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk kembali membuka aktivitas pengajian dengan tema “Doa Bersama Lawan Pandemi,” yang berlangsung di kawasan Curug Cilember.

Curug Cilember merupakan salah satu obyek wisata air terjun yang ada di Kabupaten Bogor. Obyek wisata yang terletak di Kecamatan Cisarua, berjarak sekitar 21 km dari arah Bogor serta dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dari arah Bogor atau sekitar 1,5 jam dari Jakarta.

Curug Cilember memiliki keunikan tersendiri dikarenakan obyek wisata ini mempunyai obyek wisata air terjun sebanyak 7 buah. Air terjun dalam bahasa Sunda disebut Curug. Begitu memasuki pintu gerbang wisatawan akan bertemu dengan air terjun pertama dan begitu seterusnya sampai akhirnya di puncak bertemu dengan air terjun yang terakhir yang dikenal dengan nama curug tujuh.

Di sekitar kawasan wana wisata ini terdiri dari 2 ha hutan tanaman Agathis, Rasamala dan Pinus. Potensi visual lansekap menuju lokasi cukup menarik dengan pemandangan alam berupa pegunungan & perkebunan dan panorama kota Bogor dari atas ketinggian.

Bentang alam yang indah dan doa bersama dimalam hari di bawah atap langit menjadi sangat bermakna, apalagi mendoakan mereka yang telah wafat baik para tenaga medis maupun warga dunia akibat pandemi global COVID-19.

Mereka yang kini masih dalam perawatan dengan karantina diri di rumah-rumah pribadi maupun dirumah sakit rujukan di seluruh dunia juga mendapatkan doa-doa terbaik dari umat Islam yang tergabung dalam Majlis Shilaturahim ini.

Bagi keluarga yang ditinggalkan akibat pandemi global ini, tentunya semoga diberi kekuatan. Majlis Ta’lim Shilaturrahim hanya satu dari 1,8 milyar umat Islam yang ikut mendoakan orang-orang yang kalian cintai. Karena itu tetaplah tawakal. Be strong brother and sister.

Wisata religi yang berlangsung akhir pekan lalu ini memang berbeda karena selain untuk mendoakan agar pandemi global ini segera berakhir juga permohonan ampun pada Allah SWT atas ujian yang diberikan secara menyeluruh pada 216 negara di dunia.

Alhasil tadabbur alam yang dilaksanakan di halaman villa yang luas di kawasan Curug Cilember ini sekaligus untuk mempertebal keimanan dan ketakwaan. Memahami tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT dengan beragam ciptaannya.


Ketua Majlis Shilaturrahim H Nashori ( kiri atas) bersama pengurus lainnya Kyai H. Mudi ( tengah) serta suasana tadabbur alam di halaman villa ( Foto: Andi Azis Mahsifa)

 

Alam semesta, Manusia  dan Kehidupan adalah bukti bahwa segala sesuatu mengharuskan ada yang menciptakan dan dialah Allah SWT.  Sejatinya ketiga unsur tersebut bersifat terbatas, lemah, serba kurang sehingga tadabbur alam bersama ini bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.

Andi Azis Mahsifa, juru bicara Majlis Ta’lim Shilaturahim ini mengatakan penutupan pengajian dalam hitungan bulan guna mencegah penyebaran virus Corona membuat para anggota dan pengurus berinisiatif dengan tadabbur alam ini sekaligus pembukaan kembali pengajian rutin.

 Di era tahun  1990 an, sekelompok orang di bilangan pesisir Tanjung Priok, Jakarta, tepatnya disekitar Koja dan Cilincing membentuk satu perkumpulan pengajian rutin yang beranggotakan 10 hingga 15 orang.

“Pada awal terbentuknya perkumpulan ini seluruh anggota nya berasal dari wilayah Mauk, Tangerang yang kala itu bermukim di wilayah Koja & Cilincing.jakarta utara,” kata Andi Azis Mahsifa.

Seiring berjalannya waktu, anggota perkumpulan ini semakin bertambah hingga akhirnya dibuatlah satu wadah yang diberi nama Himpunan Keluarga Mauk Tangerang (HIKMAT). Pada awal berdirinya, kegiatan pengajian rutin mulai diadakan setiap malam jumat dari rumah ke rumah setiap anggota

Seiring dengan waktu, anggotapun bertambah bukan hanya dari keturunan yang berasal dari Mauk Tangerang. Para pendiri kelompok pengajian tersebut akhirnya sepakat merubah nama HIkmat menjadi Majlis Ta’lim Shilaturrahim.

Dari Anas bin Malik radiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Bagi siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturrahim.” (Hadist Riwayat. Muttafaq Alaih)

“Berangkat dari hadist diatas, Silaturahim merupakan sarana untuk memperoleh ridho dan pahala dari sisi Allah SWT,  sekaligus sebagai media untuk mendapatkan kelapangan rizki di dunia,” ungkapnya.

Hadits Rasulullah SAW itu menasihati kita, bahwa siapa yang ingin dilapangkan rizkinya oleh Allah dan dipanjangkan umurnya, maka  hendaklah ia mempererat jalinan silaturahim dengan saudara-saudaranya, dengan cara berbuat baik, menyayangi dan tidak memutuskan persaudaraa . Hal lni semua adalah dinilai sebagai shadaqah oleh Allah SWT, jelas Andi.

Beberapa nama yang pernah menjadi pelaku sejarah berdirinya Majlis Ta’lim Shilatuurahim dan kini semua sudah tutup usia a.l Kyai H.Muqarrabien Yusuf sebagai ketua, Ustad H. Ahmari As (wakil ketua) & Urip Raharjo sebagai sekretaris.

Beberapa nama yang juga  terlibat sejak awal berdirinya adalah H.Hasan  Bisri,Ustad Alwani Main,Ustad Rais, H.bahrum,Ustad yakub serta Ustad budi harjo &  H.Nashori. Di usianya yang hampir 30 tahun, Majlis Ta’lim Shilaturrahim terus berkembang.

” Di paruh perjalanan  berdirinya Majlis Shilaturrahim terpilihlah seorang ketua baru yang bernama H.Nashori. Bentang waktu hampir 15 tahun memimpin pastinya banyak cerita dan sejarah seiring  berkembangnya jemaah dan anggota,” kata Andi Aziz Mahsifa

Pada Anggaran Dasar Rumah Tangga Majlis Shilaturrahim jelas diuraikan seluruh tujuan,sifat, serta visi,aturan dan ketetapan,kewajiban,bahkan iuran para jemaah,ini semua tentunya menjadi dasar dan muara untuk terus mempertahankan dan mengembangkan Majlis Shilaturrahim dimasa mendatang.

Semoga dari setiap kegiatan yang dibuat dan dilaksanakan selalu menjadi aliran dan sumber pahala yang mengalir bagi para pendahulu,pendiri serta sesepuh Majlis Ta’lim Shilaturrahim ini, kata Andi Azis menutup wawancaranya.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)