JAKARTA, bisniswisata.co.id: Era teknologi, perusahaan rintisan atau startup tumbuh subur di Indonesia. Potensi dan peluang usaha startup, memang berkembang. Dan potensi itu dimanfaatkan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, yang menggandeng Kevin Susanto, dengan membangun startup minuman tradisional dengan lebel Goola.
Setelah menghimpun dana sekitar Rp71, 2 miliar dari Alpha JWC Ventures, startup minuman khas Goola berambisi memimpin pasar minuman manis di Indonesia, sekaligus memperluas jaringan bisnis ke negara Asia Tenggara lainnya. Strategi pemasarannya dengan mengedepankan strategi dari mulut ke mulut atau word of mouth.
Perusahaaan optimis hal itu dapat meningkatkan kesadaran terhadap merek Goola. “Rencana kami menjadikan Goola jawara di Indonesia sehingga ketika wisatawan datang, mereka pasti mendengar dan mencoba. Strategi itu terbukti menaikkan popularitas banyak merek minuman di negara asal dan menjadi modal ekspansi ke negara lain,” papar Gibran dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (20/08/2019).
Dilanjutan, Perusahaan juga berekspansi dengan cepat serta memberikan standardisasi dan konsistensi produk guna merealisasikan target menjadi pemimpin pasar. Goola tak akan membuka waralaba untuk menjaga kualitas produk dan mengoperasikan sendiri tiap gerai yang akan dibuka.
Gibran menambahkan dengan adanya aplikasi itu satu hal, faktor terpenting tetap pada racikan minuman kami.”Bukan hanya di Indonesia, Goola juga berencana merambah pasar-pasar di negara Asia Tenggara lainnya,” harapnya.
Dijelaskan dana injeksi dari Alpha JWC Ventures akan digunakan untuk mencapai hal itu, bahkan untuk memimpin pasar minuman manis Indonesia. “Kami melihat potensi besar dan kesuksesan awal Goola. Kami yakin Alpha JWC Ventures akan menjadi rekan yang tepat bagi misi besar dan rencana ekspansi Goola,” tambahnya.
Terkait kompetitor?, “Jika nantinya ada kompetitor yang muncul, ini akan menjadi valisadi pangsa pasar yang kami tuju. Itu sebenarnya akan mendorong kami untuk merealisasikan visi lebih cepat.” jawab Co-Founder Goola, Kevin Susanto.
Dijelaskan, Pasar minuman manis seperti bubble tea memiliki pasar internasional mencapai US$1,9 miliar di 2019 dan diprediksi terus tumbuh 7,4% per tahun hingga 2023. Di Indonesia, terjadi hal serupa jika dilihat dari bisnis waralaba bubble tea terbesar yang memiliki lebih dari 250 gerai.
Goola juga tengah mengembangkan aplikasi untuk menganalisis pola konsumsi para pelanggannya, sekaligus mengurangi antrean di masing-masing kedai–mirip dengan konsep Kopi Kenangan dan Luckin Coffee di China.
Berdiri pada 17 Agustus 2018, Goola menawarkan versi modern dari minuman tradisional, seperti Es Doger Jeger, Es Kacang Hijau, dan Es Goola Aren. Goola memiliki lima gerai di pusat pebelanjaan Jakarta dan menargetkan membuka 15 gerai tambahan di akhir 2019 dan 100 gerai secara total pada tahun depan.
“Kami berdiri dari sebagai bisnis kuliner konvensional, tapi kemudian kami sadar bisa melakukan yang jauh lebih besar. Kami ingin menjadikan Goola sebagai ikon tren serta kebanggan Indonesia di dunia, seperti Thai Tea di Thailand dan bubble tea di Taiwan,” sambung Kevin.
Goola akan mengimplementasikan pendekatan “New Retail” lewat aplikasi yang tengah dikembangkan. Aplikasi itu bertujuan untuk mengurangi antrean di toko, serta mempelajari pola konsumsi para pelanggan. (redaksibisniswisata@gmail.com)