Hotel Mewah di atas jembatan kereta api (foto: the manual)
TAMAN NASIONAL KRUGER, bisniswisata.co.id: Pandemi CIVID-19 telah mendorong banyak hotel mewah di Afrika Selatan menunda untuk kembali buka. Meski demikan ada beberapa hotel baru yang justru berencana beroperasi mulai tahun ini. Salah satunya adalah Hotel Kruger Shalati: The Train to The Bridge.
Sesuai namanya, hotel mewah ini terbuat dari bekas gerbong kereta yang berjumlah 13. Uniknya, gerbong-gerbong yang telah disulap menjadi 24 kamar hotel berkelas ini kelak akan ditempatkan di atas Jembatan Selati yang terbentang di atas Sungai Sabie di dalam Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. Hotel ini akan secara permanen bertengger di atas jembatan kereta api tersebut.
Menuru sejarahnya, jembatan tua itu sudah ada sejak 1920-an, dan kini sudah tak terpakai lagi. Jalur kereta Selati merupakan satu-satunya jalan untuk berkunjung ke taman tersebut pada masa itu.
Sedangkan nama Shalati yang disematkan pada Hotel Kruger Shalati terinspirasi dari nama ratu Afrika, Shalati, yang menurut legenda adalah salah satu kepala prajurit wanita pertama dari klan Tebula. Klan kecil ini merupakan bagian dari suku Tsonga yang tinggal di semak-semak sekitar Murchison Range, atau sekarang dikenal sebagai Provinsi Limpopo.
Resor ini bersebelahan dengan Kamp Skukuza di dalam Taman Nasional Kruger, tempat yang dikenal sangat eksotik karena binatang-binatang the big five – singa, macan tutul, badak, gajah, dan kerbau Afrika – berkeliaran dengan bebas.
Selan kamar-kamar, hotel berbintang ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas mewah, seperti dapur dan bathtub. Rencananya Hotel Kruger Shalati ini akan dibuka pada Desember mendatang. Tarifnya dipatok mulai 520 dollar AS per malam per orang, sudah termasuk makan, minum, dan dua kali kunjungan ke taman nasional. Pembangunannya sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
Gerbong kereta didesain sedemikian rupa agar pelancong bisa melihat jauh pemandangan taman nasional. Jendela gerbong diubah menjadi seluruhnya berdinding kaca yang besar dan menghadap ke sungai. Ada juga ruang makan dan kolam renang di lokasi terpisah namun masih berada di atas jembatan. Seluruh desain interior dikerjakan lewat kolaborasi dengan para artis lokal.
Kabar buruknya, hotel ini tidak mengizinkan keluarga yang membawa anak-anak. Pihak hotel hanya menerima pelancong berusia 12 tahun ke atas. Meski demikian mereka mengatakan ada rencana penambahan kamar yang ramah keluarga, namun itu baru akan terlaksana pada awal 2022.