Rahmat Gobel dengan hasil panen demplot Tridarma Pulubala Gorontalo.
GORONTALO, bisniswisata.co.id:
Upaya Rahmat Gobel dan Rajani menjadikan Gorontalo daerah berkedaulatan pangan dan menjadi lumbung pangan untuk Indonesia Timur menampakkan hasil.
Demplot PT Rajatani Agro Nusantara yang di pimpin Anne Sri Arti mulai dibangun bulan April 2018 di Tridarma Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontao yang menjadi tempat demplot pertama dibangun telah menunjukkan hasil yang membuat para petani setempat bangga menjadi petani.
“Komoditi yang ditanam saat ini antara lain cabai rawit, tomat, kol dataran rendah, timun, edamame atau kedelai jepang, jagung dan padi, singkong untuk pasokan industri dan sereh wangi,” kata Anne Sri Arti, hari ini.
Menjadikan masyarakat desa bangga menjadi petani adalah program dari pengusaha Rahmat Gobel, bos Panasonic Gobel Group untuk membangun pertanian di Gorontalo dengan mimpi besarnya yaitu menjadikan Gorontalo daerah berkedaulatan pangan dan menjadi lumbung pangan untuk Indonesia Timur.
Apalagi dengan agroklimat yg sangat luar biasa panas, pertanian Gorontalo membutuhkan penanganan dan pengamatan yang extra. “Ada joke dikalangan masyarakat bahwa di Gorontalo hanya ada 2 musim yaitu musim panas dan musim panas sekali,” ungkap Anne.
Awalnya pihaknya berfikir hal itu hanya candaan tapi setelah menetap dan membina petani di Gorontalo ternyata memang benar adanya dengan cuaca panas capai 45 derajat. Karena itu harus banyak siasat dan strategi menghadapi suhu ekstrim yang mengakibatkan banyaknya semak belukar dan membuat hama penyakit cepat berkembang biak.
Menurut Anne, antisipasi sinergi dan penangan dari dampak agroklimat Gorontalo terus dikembangkan dan diajarkan kepada petani sehingga petani Tridarma Pulubala memahami dengan bijak dalam melakukan kegiatan pertaniannya.
Demplot rajatani sedikit demi sedikit telah merubah mind set petani menjadi optimisme dan semangat bertani mulai bangkit. Kebiasaan datang ke kebun siang hari kini sejak subuh mereka sudah melakukan monitoring perkembangan tanaman dan menentukan apa yang harus dilakukan.
Mulai dari pengolahan tanah, penyemaian benih, penanaman semaian, antisipasi penyakit, pembasmian serangga , penghitungan biaya tanam, menangani panen mampu dilakukan dengan baik.
Indikator positif dari dampak program Rahmat Gobel melalui demplot di Tridarma Pulubala ini telah muncul dengan kondisi nyata tanaman yang tumbuh subur dan semangat wirausaha yang tumbuh di kalangan petani seperti pak Iman.
“Pak…. nanti saya akan menengok kampung saya di Manado dalam kondisi yang berbeda, memakai kemeja dan sepatu serta menggunakan mobil sendiri.” ujar Iman ketika berdiskusi dengan Rahmat Gobel di demplot pilot project tersebut.
Mengapa pak Iman yakin kini bertani bisa menghasilkan banyak uang ?. Keberaniannya bermimpi cukup berdasar karena setelah mengikuti program dia menjadi paham bagaimana bertanam dengan cuaca ekstrim.
Iman yang mengelola kebun seluas 1.500 m2 dan menanam cabai rawit atau rica dengan populasi sekitar 2.250 pohon telah bisa berhitung akan kemungkinan hasil panen yabg akan dipetiknya
“Penanaman di musim kemarau berpotensi akan mendapatkan harga tinggi, pernah mencapai puncaknya harga perkilo di kebun Rp 120.000/ kg. Wajar keuntungan di depan mata bisa mengubah hidupnya untuk membeli mobil dan menjadi petani makmur,” kata Anne Sri Arti, pemimpin program.
Rahmat Gobel dan Rajatani membangun demplot pertanian ini di sejumlah tempat di Gorontalo dan daerah lainnya di tanah air. Program ketahanan pangan ini ditangani secara konsisten dan turun langsung ke lapangan.
“ Pak Rahmat Gobel dan saya sendiri setiap 3 bulan sekali mengadakan diskusi terbuka dan melakukan pembinaan langsung sehingga para petani bisa menanyakan apa saja di forum itu,”
Program Rajatani bukan hanya membina petani tetapi juga bertekad memberikan kepastian pasar serta kepastian jaminan pembayaran kepada petani dan memberikan kepastian harga yang proporsional pula untuk konsumen
Ke depan Gorontalo juga menjadi tujuan Agrowisata dan pusat belajar petani di kawasannya sehingga Gorontalo berkedaulatan pangan dan menjadi lumbung pangan untuk Indonesia Timur, tegas Anne Sri Arti.