DENPASAR, bisniswisata.co.id: Kisah pahlawan yang tidak lazim, menavigasi keserakahan dan pencarian identitas di negeri baru. Film yang menyoroti sejarah terlupakan para penunggang unta ‘Ghan’ Australia, sebagian besar adalah pria muslim Sikh dari India, Afghanistan, dan Persia. Mereka melintasi pedalaman gurun yang luas, sehingga membentuk ikatan unik dengan masyarakat Aborigin.
The Furnace, film berlatar belakang Australia Barat era tahun 1897 besutan sutradara Roderick MacKay ini dijadualkan membuka pagelaran Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2021.
FSAI diselenggarakan secara virtual pada 18-27 Juni, menampilkan sejumlah film terbaik Australia dan Indonesia bagi penonton di seluruh nusantara.
Pertama kali dalam enam tahun penyelenggaraan FSAI memberikan kesempatan kepada penikmat film di seluruh nusantara untuk mengakses film bioskop kelas atas Australia dan Indonesia secara gratis. Mencakup beragam genre, rangkaian film dalam FSAI tahun ini menyoroti tentang sejarah, keragaman, dan kreativitas artisan Australia dan Indonesia.
“Senang program penting ini dapat terus berlanjut meski pun dalam masa pandemi, dan di tahun ini para penonton bioskop dapat memperoleh berbagai wawasan nyata tentang keterampilan seni pembuatan film di seminar masterclass profesional kami,” kata Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox.
“Dengan menyelenggarakan festival secara virtual, kami dapat memastikan jumlah penonton yang lebih besar dari sebelumnya, memiliki kesempatan untuk mengakses film dan seminar masterclass yang luar biasa ini, secara aman dan gratis,” ungkapnya.
Festival ini juga menampilkan pemandangan menakjubkan pantai Barat Daya Australia dalam Jaimen Hudson: From Sky to Sea. Film dokumenter inspiratif, perjalanan eksplorasi fotografi pria yang berasal dari Esperance, Australia, Jaimen Hudson. Berceritera, tentang lautan jernih Australia, dan kisah mengatasi berbagai tantangan dalam mengejar mimpinya.
Seperti biasa, Festival Sinema Australia Indonesia, juga menyoroti kedekatan hubungan Australia dan Indonesia dalam perfilman. Jajaran film tahun ini menampilkan film-film terkemuka alumni Australia Indonesia, termasuk laga seni bela diri yang terkenal dalam film Pendekar Tongkat Emas, dan komedi romantis Milly & Mamet.
Penonton film juga dapat melibatkan energi kreatif mereka di salah satu dari tiga acara seminar masterclass virtual FSAI – meliputi animasi, promosi film, serta sinematografi dokumenter dan drone. Sahabat FSAI 2021 sekaligus alumni Australia, Marissa Anita bergabung dengan para pakar film Australia, mengisi acara interaktif ini. Tiket untuk semua pemutaran film dan acara tidak dipungut biaya dan tersedia sekarang di: fsai2021.com *