AIRLINES DESTINASI ENTREPRENEUR INTERNATIONAL

Penerbangan Melintasi Waktu: SriLankan Merayakan 45 Tahun Keunggulan

KOLOMBO, bisniswisata.co.id: SriLankan Airlines memulai perjalanan yang akan membentuk langit Asia Selatan pada tanggal 1 September 1979, dengan hanya dua pesawat Boeing 707, maskapai penerbangan tersebut, yang saat itu dikenal sebagai Air Lanka, melakukan penerbangan perdananya ke Bangkok.

Dilansir dari www.100knots.com, empat puluh lima tahun kemudian, SriLankan Airlines berdiri sebagai bukti ketahanan, inovasi, dan keramahtamahan hangat yang identik dengan Sri Lanka.

Saat maskapai penerbangan tersebut menandai tonggak penting ini, maskapai tersebut merenungkan perjalanan pertumbuhan, tantangan, dan pengakuan globalnya.

1979-1989: Tahun-tahun Awal – Terbang
SriLankan Airlines, awalnya Air Lanka, diluncurkan dengan visi untuk menghubungkan Sri Lanka dengan dunia.

Penerbangan perdana pada tanggal 1 September 1979 ke Bangkok menjadi landasan bagi jaringan rute yang dinamis dan terus berkembang. Pada akhir tahun, maskapai ini telah membuka layanan ke kota-kota besar di dunia, termasuk London, Paris, Singapura, dan Dubai.

Pada tahun 1980, Air Lanka memperluas operasinya dengan mengakuisisi Lockheed L1011 Tristar pertamanya, diikuti oleh Boeing 747-200 pada tahun 1984, yang selanjutnya meningkatkan kapasitasnya. Maskapai ini juga meluncurkan Air Lanka Catering Ltd pada tahun 1980, yang menjadi dasar bagi keunggulan layanan dalam penerbangan.

1990-1999: Rebranding dan Ekspansi
Tahun 1990-an merupakan dekade transformasi. Air Lanka bergabung dengan International Air Transport Association (IATA) pada tahun 1990, dan memperoleh kredibilitas internasional.

Maskapai ini menjadi maskapai internasional pertama yang memperoleh akreditasi IATA untuk pusat pelatihannya pada tahun 1991. Akuisisi Airbus A320-200 pada tahun 1993 dan A340 pada tahun 1994 menempatkan Air Lanka sebagai pemimpin di kawasan tersebut, menjadi maskapai Asia Selatan pertama yang mengoperasikan Airbus A340.

Pada tahun 1998, Air Lanka menjalin kemitraan strategis dengan Emirates, yang mengarah pada perubahan nama pada tahun 1999 menjadi SriLankan Airlines. Periode ini menyaksikan diperkenalkannya Airbus A330-200, langkah menuju armada Airbus sepenuhnya, dan pendirian SriLankan Cargo sebagai entitas terpisah.

2000-2009: Penghargaan dan Inovasi
Milenium baru membawa gelombang inovasi dan penghargaan. SriLankan Airlines merombak situs webnya pada tahun 2001, membuat langkah maju dalam keterlibatan digital.

Maskapai ini menerima banyak penghargaan Skytrax, termasuk “Maskapai Terbaik Tahun Ini – Asia Tengah” dari tahun 2001 hingga 2004, dan “Staf Kabin Paling Ramah di Dunia” pada tahun 2003.

SriLankan Airlines juga meluncurkan beberapa inisiatif selama periode ini, termasuk divisi rekreasi, SriLankan Holidays, layanan pesawat amfibi domestik, SriLankan Air Taxi, dan SriLankan Cares yang berfokus pada masyarakat.

Departemen teknik maskapai ini mencapai standar EASA 145 pada tahun 2007, sementara maskapai itu sendiri menjadi maskapai internasional pertama yang mengoperasikan 100 penerbangan per minggu ke India.

2010-2019: Maskapai Global dengan Akar Lokal
Tahun 2010-an merupakan dekade pengakuan global dan dampak lokal. SriLankan Airlines bergabung dengan aliansi oneworld pada tahun 2014, menghubungkannya dengan jaringan maskapai kelas dunia yang luas.

Upaya maskapai dalam keberlanjutan, layanan pelanggan, dan keunggulan operasional diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk berbagai Penghargaan Perjalanan Dunia untuk “Maskapai Penerbangan Terkemuka Dunia ke Samudra Hindia.”

Pada tahun 2018 dan 2019, SriLankan Airlines dinobatkan sebagai maskapai global paling tepat waktu, sebuah pencapaian luar biasa dalam industri penerbangan yang kompetitif. Maskapai ini juga memperluas armadanya dengan pesawat Airbus A330-300 baru, memastikan operasi yang modern dan efisien.

2020-Sekarang: Menavigasi Tantangan dan Melihat ke Depan. Timbulnya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri penerbangan global.

SriLankan Airlines menanggapinya dengan ketahanan, meluncurkan penerbangan kargo untuk mendukung eksportir lokal dan mengoperasikan penerbangan repatriasi belas kasihan.

Komitmen maskapai terhadap keunggulan diakui dengan beberapa penghargaan, termasuk Status Berlian Kesehatan dan Keselamatan APEX pada tahun 2021 dan beberapa Penghargaan Emas PATA.

Pada tahun 2023, SriLankan Airlines memperkenalkan fasilitas check-in dan penyerahan bagasi mandiri pertama di Asia Selatan, yang mencerminkan komitmennya untuk meningkatkan pengalaman penumpang. Jaringan rute maskapai kini mencakup 114 tujuan di 62 negara, yang dioperasikan oleh armada Airbus.

Refleksi Kepemimpinan: Visi untuk Masa Depan
Saat SriLankan Airlines merayakan 45 tahun beroperasi, kepemimpinannya merefleksikan perjalanan dan menatap masa depan.

Ketua Ashok Pathirage menekankan pentingnya tonggak sejarah ini, dengan menyatakan, “Empat puluh lima tahun adalah waktu yang lama dalam industri apa pun, tetapi mencapai tonggak sejarah ini di sektor penerbangan komersial adalah prestasi yang lebih besar.

SriLankan Airlines adalah salah satu maskapai komersial tertua di kawasan ini, dan kami sangat bangga dengan perjalanan kami.” kata Chief Executive Officer Richard Nuttall menyoroti komitmen maskapai terhadap karyawan dan pelanggannya.

“Kami berutang keberhasilan dan ketahanan kami kepada setiap individu di maskapai, baik yang sekarang maupun yang dulu. Saat merayakan pencapaian kami, kami juga akan fokus pada visi kami untuk masa depan, berjuang untuk menjadi maskapai pilihan bagi para pelancong yang mencari pengalaman otentik Sri Lanka.” tambahnya.

Kesimpulan: Perjalanan Berlanjut
Seiring dengan masa depan SriLankan Airlines, maskapai ini tetap berkomitmen untuk memberikan layanan yang luar biasa dan mewujudkan kehangatan keramahtamahan Sri Lanka.

Dengan sejarah inovasi, ketahanan, dan pengakuan global yang kaya, maskapai ini berada pada posisi yang tepat untuk melanjutkan perjalanan perintisnya di tahun-tahun mendatang.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)