JAKARTA, bisniswisata.co.id: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kepemimpinan Hendry Ch Bangun, ketua tepilih hasil kongres ke 25 pekan lalu menyelenggarakan rapat perdana, yang berlangsung di Sekretariat PWI Pusat, Kebon Sirih, Jakarta, hari ini.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua terpilih Periode 2023 – 2028 Hendry Ch Bangun, dihadiri oleh Sayid Iskandarsyah, Raja Parlindungan Pane, Irmanto, Marah Sakti Siregar, Nasir, Firdaus Komar, Syarif Hidayatullah.
Dalam rapat perdana tersebut, membahas mengenai kepengurusan yang masih disusun, serta rencana untuk program kerja kedepannya, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat setelah terbentuk seluruh kepengurusan.
Begitu pula masalah pendidikan, juga menjadi konsen dari Ketua PWI Pusat serta menunda kegiatan uji kompetensi Wartawan. “Kami menunda kegiatan uji kompetensi wartawan (UKW) selama sebulan dalam rangka memperbaiki direktorat UKW, agar sesuai dan searah dengan tujuannya” ujar Hendry.
Bidang pendidikan dan UKW menjadi program prioritas dari kepengurusan Hendry Ch Bangun, sebagaimana disampaikan saat pemaparan visi misi di Kongres PWI di Bandung 25-26 September lalu.
Selanjutnya setelah diumumkan kepengurusan, kegiatan pertama yang akan dilaksanakan audensi kepada instansi terkait dan para stake holder.
Ketum PWI baru
Hendry Ch Bangun terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2023-2028, setelah meraih suara terbanyak dalam Kongres XXV PWI di Bandung, Jawa Barat, Rabu ( 15/ 9) dini hari, mengalahkan Atal Sembiring Depari, Ketum periode sebelumnya.
Pada proses pemilihan ketua umum, sidang Kongres XXV PWI dipimpin oleh Luthfil Hakim (PWI Jatim), Syamsir Hamajen (PWI Maluku Utara ) dan Farianda Putra (PWI Sumut). Proses pemilihan secara terbuka itu memperebutkan dukungan 88 suara dari 38 Provinsi se-Indonesia.
Hendry Ch Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers 2019-2023 dan juga mantan Sekjen PWI Pusat dua periode ini mengalahkan calon petahana Atal S Depari dan Zulmansyah. Dia memiliki 10 program prioritas dan PWI akan dijadikan rumah bersama bagi seluruh anggota untuk meningkatkan pemahaman ideologi kebangsaan.