MATARAM, bisniswisata.co.id: Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan, objek wisata pada jalur pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih ditutup. Berbeda dengan kawasan tiga gili di Kabupaten Lombok Utara dan Pantai Senggigi di Lombok Barat yang sudah mulai didatangi wisatawan, objek wisata di TNGR masih belum bisa beroperasi secara normal.
“Sejak gempa pada Juli, atraksi kita seperti TNGR yang sampai hari ini belum normal lewat dua jalur pendakian utama (Sembalun dan Senaru),” ujar Faozal di Mataram, NTB, Jumat (4/1)
Jalur pendakian Sembalun di Lombok Timur dan Senaru di Lombok Utara memang ditutup sementara waktu akibat gempa. Balai TNGR belum dapat memutuskan pembukaan kembali jalur pendakian Senaru dan Sembalun. Selain dampak gempa, penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani merupakan hal yang rutin dilakukan Balai TNGR pada Januari hingga Maret karena faktor cuaca.
Meski begitu, kata Faozal, Balai TNGR bersama Pemprov NTB membuka jalur pendakian Aik Berik di Lombok Tengah sebagai upaya alternatif bagi para pendaki. “Desember kemarin ada rekomendasi dari Balai TNGR untuk menggunakan jalur Aik Berik walau belum maksimal dan belum sepopuler dua jalur pendakian Senaru dan Sembalun,” kata Faozal menambahkan.
Sementara itu dari Manado dilaporkan, Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulawesi Utara (Sulut) pada November 2018 menurun. “Wisman yang datang ke Sulut melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi November 2018 sebanyak 5.735 orang atau turun 31,26% dibandingkan dengan Oktober 2018 yang 8.343 Orang,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Ateng Hartono di Manado, Jumat (4/1/2019).
Seperti dilansir Antara, Dia mengemukakan dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya November 2017 sebanyak 6.433 orang terhadap bulan November 2018, terdapat penurunan 10,85%.
Perkembangan wisman kumulatif sampai November 2018 mencapai 113.256 orang, meningkat dibandingkan dengan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama 2017 yaitu 70.790 orang.
Wisman yang datang didominasi warga China sebanyak 64.644 orang (80,98%), diikuti Jerman 195 orang (3,40%), Singapura 132 orang (2,30%), Amerika 97 orang (1,69%), Inggris 82 orang (1,43%), Prancis 58 orang (1,01%), Malaysia 50 orang (0,87%), Australia 44 orang (0,77%), Belanda 39 orang (0,68%), Jepang 31 orang (0,54%). (EP)