MALANG, bisniswisata.co.id: Suasana di kota pahlawan sedang diselimuti kekhawatiran, perasaan warga Surabaya pun bercampur aduk setelah mengalami teror rentetan bom yang terjadi pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5). Namun hal tersebut tidak membuat beberapa kota di sekitar Surabaya menjadi mencekam.
Kasi Promosi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Agung Buwana, mengatakan Malang Raya tidak terpengaruh oleh aksi teror bom di Surabaya meskipun jaraknya hanya berkisar 100 kilometer. Bahkan, suasana longweekend kemarin normal dan load penerbangan dari dan menuju juga cukup tinggi.
“Secara kasat mata kejadian kemarin di Surabaya belum berimbas ke jumlah kunjungan wisatawan ke Malang Raya,” ujar Agung seperti dilansir laman CNNIndonesia, Selasa (15/05/2018).
Namun ia tetap mengingatkan kepada wisatawan untuk tetap waspada. Pihaknya bahkan menerbitkan imbauan kewaspadaan bagi seluruh stakeholder industri pariwisata, terkait insiden bom di Surabaya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala bidang Promosi dan pemasaran Dinas Pariwisata Kota Batu, Chairil Fajar Rofi. Ia mengatakan warga dan wisatawan yang ada di terlihat biasa saja, mereka seakan tidak terpengaruh oleh berita dan isu-isu terkait bom.
“Sebenarnya belum bisa disimpulkan jika analsisnya satu atau dua hari. Tapi berdasarkan pantauan saya, parkiran di Jatim Park 3 masih penuh. Kebetulan juga rumah saya di dekat museum angkut dan di sana juga ramai,” kata Chairil.
Pihak-pihak berwenang di Kota Batu terus meningkatkan kewaspadaan terkait keamanan, mengingat status batu sebagai kota wisata. “Kapolres Kota Batu juga mengingatkan agar jangan sampai kalau kota wisata malah tidak aman, karena hal itu akan merugikan semua orang. Khususnya stakeholder pariwisata di Kota Batu,” ujarnya.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Daerah ASITA ncies) Kepulauan Riau memastikan tidak ada wisatawan mancanegara yang membatalkan kunjungannya ke wilayah setempat pasca-teror bom bunuh diri di Surabaya. “Sampai saat ini belum ada grup (wisman) yang ‘cancel’,” kata Ketua DPD Asita Kepri, Andika di Batam, Selasa (15/5/2018).
Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Asita menjual paket kunjungan wisata ke Batam dalam grup-grup wisman. Biasanya, setiap akhir pekan, ratusan, bahkan ribuan wisman datang ke Batam melalui Singapura dan Malaysia, menggunakan paket tersebut.
Sekjen Asita Kepri, Febriansyah menyatakan kunjungan wisman ke Kota Batam berjalan normal. “Kunjungan wisman berjalan normal, sejauh ini tidak ada pengaruh,” kata Febrianyah.
Hingga kemarin, Singapura dan negara lainnya tidak mengeluarkan travel warning, juga travel advice bagi warganya untuk berkunjung ke Batam. “Lokasinya jauh dari kita. Kami yakin petugas keamanan juga sudah siap. Aparat sudah mengantisipasi,” kata dia.
Pengelola Pelabuhan Internasinal Sekupang, Jumarly mengungkapkan hingga saat ini tidak perubahan kunjungan di pelabuhan. Pada akhir pekan kemarin, tidak ada yang berubah. Ribuan wisatawan asal Singapura tetap melakukan perjalanan ke Batam. “Dari daftar kunjungan semua masih sama. Kejadian berlangsung hari Minggu tidak memberikan dampak terhadap kedatangan mereka,” kata Jumarly.
Begitu pula hari ini, jumlah wisman yang datang juga tetap normal, seperti Senin biasa. “Yang datang paling mereka yang bekerja di Batam seperti petinggi perusahaan. Ada juga beberapa wisatawan yang ingin berlibur ke resort mewah dekat Karimun sana,” kata dia. (END)