JAKARTA, bisniswisata.co.id: Papan Bunga di pinggir jalan Ciputat Raya no: 3 A arah Kebayoran lama itu mencolok mata karena berisi ucapan selamat atas pembukaan Restoran Padang Mak Ciak yang tersohor dan asal muasalnya setahu saya di Kalibata City.
Istimewanya dari jauh sudah terbaca siapa pengiriminya ? SANDIAGA UNO yang kini menjadi Menparekraf/ Ketua Badan Parekraf RI yang juga peduli UMKM dan mendirikan OK-OCE. Anggotanyakah restoran itu ? atau Sandiaga salah satu pemilik jaringan restoran itu ?
Alhamdulilah magnet papan bunga membuat saya parkir di Indomaret persis di sebelah restoran berwarna merah itu. Begitu turun ada dua ibu bersiap selfie di depan papan bunga. Saya langsung menawarkan diri mengambil momen mereka berfoto.
“Mampir nak, restoran sebelah dikelola anak bunda dan dua temannya,” kata ibu berbaju motif bulat-bulat hitam putih dengan wajah sumringah dari balik hijabnya yang transparan. Agaknya dia bangga melihat ada kiriman karangan bunga dari seorang Sandiaga Uno.
“Baik bunda, masuk ke Indomaret dulu ya ada yang mau dibeli biar enak juga numpang parkirnya he he,” jawab saya.
Masuk ke restoran, ada orang ganteng bermasker yang jelas-jelas pria bule dan mempersilahkan langsung pesan makanan yang ada. Dasar wartawan kepo langsung saja saya todong pertanyaan.
” Wah kok ada orang bule mau kerja direstoran padang nih, bule ya mas ?,”
Belum sempat dijawab, sang bunda yang berfoto tadi dan duduk dekat konter makanan memperkenalkan namanya Karim, papanya orang Belanda dan punya satu adik namanya Karina. Dia ada di restoran itu sedang melahap makanannya. Mereka baru buka 3 hari lalu.
Wah menarik nih, gara-gara papan bunga SANDIAGA UNO saya jadi dapat calon nara sumber, padahal niatnya numpang sholat sekalian dan memang juga sudah jam makan siang.
Rendang yang jadi favorit kalau ke restoran Padang ternyata sudah habis! Whattt ? ………heran plus penasaran juga belum jam satu siang sudah habis. Bukanya jam 10 pagi tadi, resto baru soft launching karena buka resmi tanggal 7 Maret 2021. Akhirnya pilihan kedua ayam panggang, telur dadar barendo, kuah dan sayur serta kerupuk menjadi pilihan saya.
Karim mengantar langsung ke lantai atas yang cukup luas. Wah bisa buat pertemuan komunitas nih ruangannya, mau ngundang pengajian panggil ustad juga bisa ,tapi makannya bayar masing-masing ya.
“Tante usul ya, pro-aktiflah promosi ke komunitas gowes, nanti Tante promosiin ke grup pengajian juga karena lantai atas ini bisa di book terpisah. Biar usaha kamu juga berkah ya,” kata saya serasa kepada keponakan sendiri padahal baru kenal.
Rupanya sang bunda juga aktif di pengajian yang sama di Mesjid Raya Pondok Indah dan Pasaraya. Suka ikut kajian-kajian Islam dan Masya Allah, begitu beliau naik ke lantai atas dan bergabung tanpa penutup masker wajahnya sudah familiar.
” Saya familiar banget dengan wajah dan suara bunda,” kamipun tertawa termehek-mehek..
Puas makan ada bonus bisa lihat koleksi tanaman bunda di belakang restoran yang menjadi tempat tinggal mereka. Tentunya numpang sholat dzuhur juga. Alhamdulilah gara-gara papan bunga Sandiaga Uno dan Alam Semesta Mendukung ( Mestakung) nih, kata saya dalam hati.
Pastinya ridho Allah yang melangkahkan kaki kita dan magnet sebuah papan bunga akhirnya membawa kebahagian bagi orang lain. Nikmat mana lagi yang kau dustakan Hilda Ansariah Sabri
Seketika jadi ingat mbak Mien Uno mamanya Sandiaga Uno yang ketika Deska, anak keduaku melaksanakan akad nikah bersedia hadir bersama guru spiritual saya pak Ary Ginanjar Agustian.
” Selamat ya mbak Mien, anaknya ( Sandi) sesibuk apapun masih peduli dengan umat, peduli pada 3 anak muda yang semangat wirausaha,”.
Salah satu dari teman Karim yang membuka usaha restoran padang sistem franchaise ini, Rendra namanya, mualaf pula dan melayani dengan hati sampai ke pintu mobil. Alhamdulilah, terima kasih Ya Rabb atas pengalaman Sabtu Siang ini.